5 Fakta Alasan Peti Jenazah Brigadir J Dilarang Dibuka Menurut Psikologi Forensik

Senin, 18 Juli 2022 11:22 WIB

Tim INAFIS Mabes Polri kembali melakukan olah TKP kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta, Kamis 14 Juli 2022. Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta. Hal itu menyusul kejadian baku tembak antara dua ajudan Ferdy yakni Brigadir J dan Bharada E yang menyebabkan Brigadir J tewas akibat diterjang timah panas. Buntut polisi tembak polisi itu masih berlanjut. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta -Peti jenazah Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sempat tak diizinkan saat akan dibuka oleh keluarga.

Saat itu keluarga ingin melihat untuk terakhir kalinya jenazah anggota Brimob tersebut. Lalu apa sebab peti jenazah Brigadir J sempat tak diizinkan dibuka?

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menanggapi pernyataan keluarga Brigadir J soal peti jenazah yang tak boleh dibuka oleh personel kepolisian.

Berikut fakta-fakta alasan polisi melarang keluarga Brigadir J buka peti jenazah, menurut psikologi forensik tersebut.

1. Merupakan langkah konstruktif

Menurut Reza, inisiatif personel polisi melarang pihak mana pun melihat apalagi memotret jenazah dapat dipahami sebagai langkah konstruktif. “Hal tersebut barangkali disikapi negatif oleh pihak yang ingin melihat jenazah,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu malam, 16 Juli 2022.

2. Kondisi jenazah dapat menyebabkan trauma

Advertising
Advertising

Trauma pada seseorang dapat terjadi tak hanya akibat ekspos langsung terhadap kejadian yang tidak menyenangkan. Tetapi juga karena pengamatan atau dalam ilmu psikologi dikenal dengan istilah vicarious trauma. Reza mengatakan, setiap orang memiliki ambang toleransi masing-masing terhadap peristiwa traumatis. Ada yang rendah, ada yang tinggi.

3. Dampak vicarious trauma sama seperti trauma langsung

Menurut Reza, ketika seseorang mengalami vicarious trauma, guncangan yang dirasakan bisa sama dengan orang-orang yang mengalami trauma langsung. Dampaknya pun luas, mulai fisik, psikis, hingga sosial. “Ini menjadi dasar teoretis pelarangan tersebut,” ujarnya.

4. Larangan tersebut untuk mencegah trauma pascamelihat jenazah

Pelarangan membuka peti Jenazah Brigadir J, kata Reza, bermanfaat agar pihak keluarga tidak menderita trauma pascamelihat jenazah. Apabila pihak yang menderita trauma bertambah, baik trauma langsung maupun vicarious trauma, maka bertambah pula ‘beban’ yang harus diatasi.

“Tidak bisa dimungkiri, personel Polri secara umum tidak terlatih untuk mendampingi individu-individu yang terguncang apalagi menderita trauma, termasuk vicarious trauma,” kata dia.

5. Disebut sebagai langkah penuh empati

Menurut Reza, keputusan personel polisi yang sempat melarang peti jenazah Brigadir J untuk dibuka merupakan langkah penuh empati. Sebab, kata dia, apa yang dilihat oleh mata awam berbeda tafsir dengan apa yang dilihat oleh mata profesional.

“Ketika jenazah dinilai oleh mata awam, keakuratannya juga sangat mungkin berbeda dengan mata profesional yang terlatih untuk itu,” kata Reza ihwal kasus Brigadir J. Selain itu, kata Reza, ketika foto jenazah tersebar lalu dikomentari secara keliru oleh yang bukan ahlinya, komentar-komentar tersebut dapat memunculkan imajinasi yang tak terkendali. Imajinasi sedemikian rupa akan melipatgandakan risiko vicarious trauma.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Keluarga Brigadir J Duga Ada Jejak Pidana di Mobil Irjen Ferdy Sambo

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

2 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

2 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

7 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

8 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

11 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

11 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

12 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

12 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

12 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya