Alasan BRIN Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah Rp6 Miliar: Mereka Sudah Sepuh

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Senin, 18 Juli 2022 09:38 WIB

Desain Ruang Dewan Pengarah BRIN di M.H Thamrin yang nilai renovasinya mencapai Rp6 miliar. Khusus ruang Kepala Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, tersedia kamar tidur untuk beristirahat. Sumber Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Faktor usia sejumlah Dewan Pengarah yang sudah sepuh alias berumur tua jadi salah satu alasan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merenovasi lantai 2 di kantor pusat mereka di Jalan MH Thamrin Nomor 8, Menteng, Jakarta Pusat, dengan biaya Rp6 miliar lebih. Lantai ini nanti akan jadi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, beserta 9 pengarah lainnya.

"Itu enggak ada usulan dari Dewan Pengarah, itu inisiatif kami, melihat kebutuhan, gitu kan. Karena Dewan Pengarah kami kan juga rata-rata sudah pada tua ya, kasihan kan," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Umum dan Kesekretariatan BRIN, Driszal Friyantoni saat dihubungi, Minggu, 17 Juli 2022.

Renovasi ini sebelumnya viral di media sosial karena ada tangkapan layar dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) BRIN. Tangkapan layar itu dibagikan oleh @brin_watch pada Jumat kemarin melalui laman Twitter mereka.

Tempo mengecek ke laman lpse.brin.go.id pada Sabtu, 16 Juli 2022, informasi mengenai tender tersebut masih dapat diakses. Dalam dokumen itu, pembukaan tender renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN sudah dimulai sejak 27 Mei 2022.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik 10 Dewan Pengarah BRIN pada 13 Oktober 2021. Megawati kini berusia 75 tahun. Lalu ada wakil ketua, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berusia 59 tahun; dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa yang berusia 67 tahun.

Advertising
Advertising

Kemudian, Sudhamek Agoeng Waspodo Sunyoto sebagai Sekretaris. Pendiri Garuda Food dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini berusia 66 tahun.

Barulah sisanya jadi anggota yaitu ekonom yang juga Mneteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim, yang berusia 92 tahun. Kemudian, Menteri Sekretaris Negara era Presiden Megawati Bambang Kesowo yang beusia 77 tahun.

Selanjutnya yaitu Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) I Gede Wenten yang berusia 60 tahun, dan peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) yang pernah masuk 100 orang paling berpangaruh versi Majalah Time 2021, Adi Utarini yang berusia 57 tahun.

Kemudian ahli IT yang juga eks Rektor Perbanas Institute Marsudi Wahyu Kisworo yang berusia 64 tahun. Lalu terakhir yaitu Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang pernah masuk jajaran daftar 22 ilmuwan muslim berpengaruh, Tri Mumpuni, yang berusia 57 tahun.

Sejak dilantik, Driszal menyebut Dewan Pengarah ini hanya ditempatkan sementara di lantai 23 yang sebetulnya jadi ruangan pegawai. Ini lantaran BRIN sama sekali belum punya ruangan khusus untuk Dewan Pengarah.

"Prof Emil, Pak Bambang Kesowo, sudah pada berumur semua, ya kami enggak tegalah ya, kalau enggak ada ruangan kayak gitu. Nah itu sih alasan kami (renovasi)," kata Driszal.

Driszal mengatakan Dewan Pengarah selalu menggelar rapat terbatas setiap pekan. Karena tak punya ruangan, maka rapat dilakukan hybrid yaitu daring dan luring. Barulah minggu berikutnya, digelar rapat pleno Dewan Pengarah yang dihadiri Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. "Jadi ibu (Megawati) juga sering datang," kata Driszal.

Selain itu karena ada ruangan khusus, Driszal menyebut sebagian Dewan Pengarah selama ini hanya menunggu di ruang tamu saja. Sementara yang berusia lebih muda, biasanya langsung naik ke lantai 23.

Situasi inilah yang membuat BRIN memutuskan untuk merenovasi lantai 2 yang dulunya digunakan sebagai ruangan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ruangan yang selama ini hanya digunakan satu orang, kini disekat menjadi 10 sesuai jumlah anggota Dewan Pengarah.

"Alangkah eloknya kalau satu lantai isinya buat Dewan Pengarah semua, anggota bisa kumpul di situ, mereka lebih intens lah ya koordinasi, itu menurut pandangan kami," kata dia.

Pertimbangan yang sama juga digunakan untuk penyediaan kamar tidur di ruangan kerja Megawati. Driszal menyebut ini sebenarnya bukanlah fasilitas baru, melainkan kamar tidur yang sudah ada dan sebelum digunakan Kepala BPPT.

"Ya sudahlah ibu (Megawati) kan sudah tua juga, sudah sepuh kan, misalnya ingin istirahat, daripada kami hilangkan, ya sudah itu tetap ada," kata Driszal.

Walau begitu, perbaikan tetap dilakukan di kamar tidur ini. "Tapi paling nanti tempat tidurnya kami gantilah, ya mungkin ibu enggak mau lah bekas orang lain, ya wajar lah," kata dia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

14 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

17 jam lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

23 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 hari lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

1 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

1 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

1 hari lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya