Teuku Markam, Ajudan Jenderal Gatot Soebroto Asal Aceh ini Sumbang 28 Kg Emas untuk Monas

Sabtu, 16 Juli 2022 17:07 WIB

Teuku Markam. foto/istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Teuku Markam tidak bisa dilepaskan dari proses pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas. Bangunan yang berlokasi di jantung ibukota Indonesia ini dikenal salah satunya karena di ujung tugu ini bertengger bongkahan emas dengan berat sekitar 38 kilogram. Tidak sedikit orang yang penasaran sosok siapa tokoh di balik pemasangan bongkahan emas di puncak tugu tersebut.

Melansir repositori.kemdikbud.go.id, Teuku Markam inilah yang merupakan orang di balik bertenggernya logam mulia di puncak tugu Monas tersebut. Dari total 38 kg emas yang dipajang di ujung tugu, 28 kilogram di antaranya merupakan sumbangan dari filantropi bernama Teuku Markam. Diketahui, Teuku Markam adalah seorang pengusaha asal Aceh yang pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia era pemerintahan Orde Lama.

Teuku Markam, Orang Kaya Aceh Ajudan Jenderal Soebroto

Logam mulia yang bertengger di puncak tugu Monas adalah salah satu sumbangan dari filantropi Teuku Markam pada era Orde Lama. Melansir ikpni.or.id, Teuku Markam juga ikut serta membebaskan lahan Senayan sebagai pusat olahraga terbesar di Indonesia. Teuku Markam sempat dikaitkan sebagai anggota kabinet bayangan Ir Soekarno. Tak mengherankan, namanya tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan perekonomian Indonesia di zaman Orde Lama.

Teuku Markam berasal dari keturunan Ulelebalang Aceh yang lahir pada 1925. Teuku Markam sempat menempuh pendidikan sampai kelas empat SR (Sekolah Rakyat). Saat usia remaja, Teuku Markam memutuskan menempuh pendidikan wajib militer di Koeta Radja. Teuku Markam berhasil menyelesaikan pendidikan tersebut dan tamat berpangkat letnan satu. Teuku Markam sempat bergabung dalam Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dengan ikut pertempuran di Sumatera Utara.

Teuku Markam juga pernah menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Pada 1957, setelah berpangkat Kapten, Teuku Markam kembali ke Aceh dan mendirikan PT Karkam. Pada kesempatan inilah, Teuku Markam bertemu Presiden Soekarno sebab saat itu pemerintah Orde Lama membutuhkan sosok pengusaha yang mampu mengurus perekonomian Indonesia. Semenjak saat itu, peran Teuku Markam semakin bersinar semasa pemerintahan Orde Lama.

Advertising
Advertising

Namun, perannya semakin surut tatkala Pemerintah Orde Lama berkuasa. Di bawah Presiden Soeharto, Teuku Markam dituduh sebagai antek-antek PKI dan dipenjara selama delapan tahun. Seluruh kekayaannya diambil alih oleh Pemerintahan Orde Baru. Pada 1985, Teuku Markam meninggal dunia.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: 47 Tahun Monas Dibuka untuk Umum, Emas di Puncak dari Pengusaha Aceh Teuku Markam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

18 jam lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

1 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

2 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

7 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

9 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

10 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

11 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

12 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

13 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

13 hari lalu

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.

Baca Selengkapnya