Jokowi Disambut Deputi Menlu Ukraina Saat Tiba di Kiev
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Eko Ari Wibowo
Rabu, 29 Juni 2022 14:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama rombongan tiba di Kiev, Ukraina pada pukul 08.50 waktu setempat. Jokowi sebelumnya berangkat menuju Kiev dari Kota Przemysl, Polandia pada Selasa kemarin sekitar pukul 21.15 menggunakan Kereta Luar Biasa atau KLB.
Setelah menempuh perjalanan selama 11 jam, Jokowi disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka, dan pejabat KBRI Kiev di Stasiun Central Kiev.
"Di hari keempat agenda kunjungan kerjanya ke luar negeri, Presiden dan Ibu Iriana akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan," bunyi siaran Pers Istana Kepresidenan, Rabu, 29 Juni 2022.
Di hari pertama kunjungan ini, Jokowi dijadwalkan mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin. Jokowi dan rombongan juga diagendakan berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kiev.
"Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy," bunyi siaran pers tersebut.
Setelah bertemu Zelenskyy, Jokowi bakal kembali menuju Stasiun Central Kiev untuk naik Kereta Luar Biasa kembali ke Stasiun Przemysl, Polandia.
Setelah agenda pertemuan dengan Zelenskyy, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moskow. Jokowi menyebut pertemuan dengan Putin membawa misi yang sama seperti saat bertemu dengan Zelenskyy.
"Saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," kata Jokowi.
Menutup agenda lawatannya, Jokowi bakal terbang dari Moskow ke Uni Emirate Arab. Di sana dirinya bakal bertemu pimpinan negara dan kembali membahas kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dan Uni Emirate Arab.
Jokowi menyatakan kunjungannya ke luar negeri tak cuma penting bagi Indonesia, tetapi juga negara-negara berkembang yang masyarakatnya berpenghasilan rendah agar tidak jatuh pada jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan.
"Selama di luar negeri pemerintahan akan dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden," kata Jokowi.
Baca: Misi Perdamaian ke Ukraina, Jokowi: Dimulai dengan Niat Baik, Semoga Dimudahkan