Komnas HAM Minta Pemerintah Ambil Langkah Kasus WNI yang Ditahan di Sabah Malaysia

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Amirullah

Rabu, 29 Juni 2022 07:30 WIB

Konsulat RI Tawau memfasilitasi pemulangan mandiri 151 WNI dari Tawau-Sabah, Malaysia menuju ke Nunukan-Kalimantan Utara. Sumber: dokumen KRI Tawau.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengambil tindakan terhadap nasib WNI yang berada di Pusat Tahanan Imigrasi Sabah, Malaysia. Hal ini sebagai respons pemerintah atas laporan yang dikeluarkan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB).

“Saya menanggapinya sesuatu yang sangat penting. Laporan KBMB yang disampaikan adalah persoalan penting yang harus mendapat perhatian dari otoritas pemerintahan Indonesia sesegera mungkin karena menyangkut dua hal,” Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM RI Amiruddin Al Rahab dalam wawancara Tempo di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2022.

Dua hal penting tersebut, kata Amiruddin, pertama adalah perlindungan hak hidup warga Negara Indonesia yang bermasalah secara hukum di negara orang, yaitu Malaysia. “Ini mesti diberi perlindungan segera mungkin,” katanya.

Kedua, pemerintah Indonesia perlu segera mengambil tindakan untuk memastikan dokumen kewarganegaraan tiap-tiap orang yang bermasalah. Tujuannya agar mereka bisa dilindungi dan dilayani oleh perwakilan Indonesia yang ada di Sabah. “Itu yang penting sekarang,” ujar Amiruddin.

Dia mengatakan jumlah orang Indonesia yang berada di Sabah, Malaysia, hampir lebih dari 200 ribu. Mereka masuk undocumented atau tanpa dokumen.

Advertising
Advertising

“Itu sudah puluhan tahun. Informasi ini saya dapat ketika datang ke Kinabalu 2018. Artinya apa? Ini masalah sudah lama banget,” ujarnya.

Untuk menuntaskan atau setidaknya meminimalisasi masalah ini, kata Amiruddin, perlu banyak yang diperbaiki, terutama pelayanan imigrasi. Berikutnya, pengawasan. “Nah, ini sepertinya yang tidak terurus baik, sehingga munculah fenomena ini,” ucapnya.

Temuan Mengerikan

Menurutnya, dengan laporan dari KBMB ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah mesti ditingkatkan supaya WNI juga merasakan pelayanan dari perwakilan Indonesia di wilayah itu.

Sebelumnya, KBMB merilis laporan berjudul Seperti Di Neraka Kondisi Pusat Tahanan Imigrasi Di Sabah, Malaysia.

Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa sepanjang Maret 2021 sampai April 2022, Koalisi Buruh Migran Berdaulat melakukan sembilan aktivitas pemantauan mengenai kondisi buruh migran asal Indonesia dan keluarganya yang dideportasi dari lima pusat tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia, ke Nunukan, Kalimantan Utara.

“Pemantauan tersebut kami lakukan dengan menemui dan melakukan wawancara terhadap hampir 100 deportan di rumah susun yang dikelola oleh UPT BP2MI Nunukan (Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) di Nunukan,” KBMB dalam laporannya.

Dari seluruh pemantauan yang dilakukan KBMB selama dua tahun terakhir, temuan yang paling mengerikan adalah tingginya akan kematian di dalam pusat tahanan imigrasi yang dialami oleh buruh migran asal Indonesia dan keluarganya.

WNI yang ditangkap karena melanggar aturan imigrasi itu diduga hidup dalam kondisi tidak layak dan tak punya akses ke kesehatan. Koalisi Buruh Migran menemukan selama 2021 hingga Juni 2022, sebanyak 149 WNI tewas di sejumlah rumah tahanan di Sabah, Malaysia.

MUTIA YUANTISYA

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

13 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

2 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

3 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

4 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

5 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya