6 ASN Jadi Saksi Kasus Suap Haryadi Suyuti, Pemkot Yogya: Terbuka Saja

Kamis, 23 Juni 2022 07:25 WIB

Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti bersiap menjalani pemeriksaan, di GedungKPK, Jakarta, Senin, 20 Juni 2022. Haryadi diperiksa sebagai tersangka dalam kasus suap terkait pengurusan izin mendirikan bangunan (IMB) apartemen di Yogyakarta. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Enam aparatur sipil negara (ASN) yang dipanggil KPK menjadi saksi kasus suap mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti diminta bersikap terbuka.

"Kami meminta semua ASN untuk memenuhi panggilan KPK itu dan memberikan informasi sesuai yang mereka ketahui soal kasus itu," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi, Rabu 22 Juni 2022.

Lembaga antirasuah itu memanggil dan memeriksa sejumlah ASN termasuk pejabat Pemerintah Kota Yogyakarta dalam kasus suap pemberian izin mendirikan apartemen Royal Kedhaton yang melibatkan Haryadi Suyuti pada Rabu 22 Juni 2022.

Enam ASN Kota Yogyakarta yang diperiksa ada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Hari Setyawacana, Analis Kebijakan DPUPKP Kota Yogyakarta Moh Nur Faiq, dan Staf Pengendalian Bangunan Gedung DPUPKP Kota Yogyakarta Sri Heru Wuryantoro.

Penyidik juga memeriksa Kepala Bidang Pengendalian Bangunan Gedung DPUPKP Kota Yogyakarta, Suko Darmanto, Koordinator Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPSP) Nur Sigit Edi Putranta serta Analis Dokumen Perizinan DPMPTSP Kota Yogyakarta Nurvita Herawati.

Advertising
Advertising

"Kami berharap ASN yang dipanggil itu tidak berusaha menutup-nutupi informasi yang diketahui daripada menanggung resiko sendiri," kata Sumadi.

"Sebab para penyidik KPK juga pasti sudah mempunyai data yang komplet, istilahnya tinggal mencocokkan saja dengan kesaksian mereka (para ASN) yang dipanggil," Sumadi menambahkan.

Sumadi sudah mengetahui soal pemanggilan enam ASN itu. Menurutnya, pemanggilan itu tidak perlu dipermasalahkan lantaran status para ASN itu sebagai saksi. "Karena proses penyidikan masih berjalan di KPK, jadi pemanggilan saksi saksi seperti ini tak perlu dipersoalkan," kata dia.

Hanya saja, Sumadi menambahkan, Pemerintah Kota Yogya memberi dukungan penuh kepada KPK mengusut tuntas kasus ini supaya semakin terang informasinya. "Soal apakah dalam kasus ini ada lainnya yang terlibat lagi, saya tidak tahu, itu bagian dari proses penyidikan KPK," kata dia.

Dalam kasus suap untuk mengurus penerbitan Izin Mendirikan Bangunan apartemen Royal Kedhaton, KPK telah menetapkan eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjadi tersangka. Wali Kota Yogyakarta yang baru saja lengser itu diduga menerima Rp 50 juta dan US$ 27.258 dari pihak pengembang untuk memuluskan penerbitan izin tersebut.

Selain Haryadi, KPK juga menetapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Yogyakarta Nurwidhihartana, serta sekretaris pribadi, Triyanto Budi Yuwono menjadi tersangka penerima suap. Sementara, Vice President Real Estate PT Summarecon Tbk Oon Nusihono ditetapkan menjadi tersangka pemberi suap.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Periksa Dirut Summarecon dkk, KPK Gali Dugaan Adanya Anggaran Khusus ke Haryadi Suyuti




Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

3 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

6 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

7 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

9 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

9 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

11 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

13 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Taksiran Harga Rumah Raja Timah Bangka yang Disita Kejagung, Capai Rp23 Miliar

13 jam lalu

Taksiran Harga Rumah Raja Timah Bangka yang Disita Kejagung, Capai Rp23 Miliar

Taksiran harga rumah Tamron, tersangka korupsi timah yang disita Kejagung

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

22 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya