Di Rakernas Nasdem, Mahathir Mohamad Singgung Kepemimpinan Jokowi

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 17 Juni 2022 20:13 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat memberikan kuliah umum dalam Rakernas Partai NasDem di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022. Mahathir Mohamad memberikan kuliah umum dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem dengan forum yang bertema 'Politik Membangun Peradaban Hubungan ASEAN dan Tantangan ke Depan'. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bicara soal kepemimpinan dalam acara kuliah umum di Rakernas Partai NasDem, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022. Dia pun memberi penilaian soal Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Dari yang saya lihat dan apa yang saya dengar, Indonesia di bawah pimpinan Pak Jokowi sedang berjalan atas landasan yang sewajarnya," kata Mahathir di lokasi Rakernas NasDem, JCC Senayan, Jumat, 17 Juni 2022.

Dalam pemaparannya, Mahathir berbagi pengalaman saat memimpin negeri jiran Malaysia. Dia bercerita, ia kerap membuat keputusan-keputusan yang kurang populis selama menjadi perdana menteri. Menurutnya, memimpin itu laiknya seorang dokter, mesti melakukan diagnosa untuk mengetahui akar masalah, lalu mencari solusi.

"Setelah diagnosa, kita paham penyakitnya, kita perlu cari obatnya. Ada kalanya penyakit sudah terlalu lama dan menular dan perlu dipotong untuk menyelamatkan bagian badan lain. Keputusan melakukan amputasi perlu dibuat walaupun amat sukar, pedih, dan menyedihkan. Begitulah kedudukan pemimpin nasional.”

Baginya, pemimpin yang tidak punya keberanian, yang hanya mencari aman, hanya akan menyengsarakan rakyat. "Tanpa sadar negara sedang rusak dan akhirnya akan binasa. Ketika itu rakyatlah yang bayar mahal,” ujar Mahathir.

Seorang pemimpin, ujar Mahathir Mohamad, juga mesti merangkul mayoritas rakyat, tanpa meminggirkan kelompok minoritas. "Kalau tidak, pemimpin itu akan hilang sebagai pemimpin nasional dan jadi penyokong elitis. Karena itu kepemimpinan nasional perlu keberanian buat keputusan dan tindakan walaupun pahit sekalipun, jika dilakukan untuk kepentingan majority rakyat dan negara," tuturnya.

DEWI NURITA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

34 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

55 menit lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

2 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

2 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

4 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

8 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

8 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

10 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

14 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya