BEM UI Minta Aturan Demonstrasi di RKUHP Dicabut

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 16 Juni 2022 13:40 WIB

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia menggelar aksi demonstrasi menolak pemecatan 57 pegawai di dekat Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 7 September 2021. TEMPO/ Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksektufi Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI meminta aturan tentang demonstrasi di Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana dicabut. BEM UI menilai aturan tentang demonstrasi yang memuat ancaman pidana itu bisa mengekang kebebasan berekspresi dan berpendapat.

“Padahal unjuk rasa itu sendiri adalah kepentingan umum,” kata Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo dalam diskusi daring, Kamis, 16 Juni 2022.

Bayu mengatakan tanpa adanya ancaman pidana di RKUHP itu pun, mahasiswa sering kesulitan untuk melakukan unjuk rasa. Dari pengalaman unjuk rasa sebelumnya, dia mengatakan sudah berusaha memberikan surat pemberitahuan unjuk rasa ke kepolisian. Namun, seringkali surat itu ditolak atau mahasiswa tidak diberikan surat tanda terima.

Menurut dia, bahkan dengan surat pemberitahuan pun, banyak mahasiswa dan masyarakat sipil yang ditangkap. Dia khawatir penangkapan itu akan semakin sering terjadi bila aturan dalam RKUHP tentang demonstrasi disahkan. “Ini sangat rentan untuk kami yang berada di lapangan,” kata dia.

Mengenai unjuk rasa, diatur dalam Pasal 273 draf RKUHP. Pasal 273 menyebutkan pihak yang melakukan unjuk rasa, pawai atau demonstrasi di jalan tanpa pemberitahuan dan mengakibatkan terganggunya kepentingan umum dipidana penjara paling lama 1 tahun.

Advertising
Advertising

Sementara, dalam UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, pihak yang melakukan unjuk rasa tanpa pemberitahuan hanya diberikan sanksi administrasi berupa pembubaran.

Baca juga: Aliansi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Buka Draf Baru RKUHP

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Besok, Ribuan Buruh Geruduk MK dan Istana Negara Demo Tuntut Cabut UU Cipta Kerja

3 hari lalu

Besok, Ribuan Buruh Geruduk MK dan Istana Negara Demo Tuntut Cabut UU Cipta Kerja

Partai Buruh dan organisasi serikat buruh akan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Mahkamah Konstitusi atau MK dan Istana Negara, Jakarta Pusat, besok Senin, 5 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Ribuan Buruh di Sejumlah Kota Akan Demo 25 hari Berturut-turut, Ada 4 Tuntutan

4 hari lalu

Ribuan Buruh di Sejumlah Kota Akan Demo 25 hari Berturut-turut, Ada 4 Tuntutan

Presiden Partai Buruh dan KSPI Said Iqbal mengatakan ribuan buruh akan melakukan aksi secara bergelombang di seluruh Indonesia mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Protes Pecah di Brasil, Kongres Setujui RUU yang Membatasi Pengakuan Masyarakat Adat

7 hari lalu

Protes Pecah di Brasil, Kongres Setujui RUU yang Membatasi Pengakuan Masyarakat Adat

Kongres Brasil menyetujui RUU yang membatasi pengakuan masyarakat adat. Protes pecah di Sao Polo dan wilayah lain.

Baca Selengkapnya

Puluhan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh ke Pabrik Korek Api di Depok, Imbas PHK 74 Pegawai

7 hari lalu

Puluhan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh ke Pabrik Korek Api di Depok, Imbas PHK 74 Pegawai

Demo buruh ini adalah aksi solidaritas terhadap PHK yang dilakukan pimpinan perusahaan PT Tokai Dharma Indonesia terhadap 74 orang pekerja tetap.

Baca Selengkapnya

Buntut BEM UI Kritik Jokowi, dari Dipanggil Rektorat hingga Akun Medsos dan Pengurus Diretas

12 hari lalu

Buntut BEM UI Kritik Jokowi, dari Dipanggil Rektorat hingga Akun Medsos dan Pengurus Diretas

Akun Twitter BEM UI diretas setelah unggah kritikan kepada pemerintah "Jokowi Milik Parpol, Bukan Milik Rakyat". Sebelumnya pernah dipanggil rektorat.

Baca Selengkapnya

Sederet Kritik BEM UI kepada Pemerintahan Jokowi, Terakhir Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat

12 hari lalu

Sederet Kritik BEM UI kepada Pemerintahan Jokowi, Terakhir Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat

BEM UI beberap akali lontarkan kritik kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Terakhir, mereka menilai Kepala Negara tak netral dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Rocky Gerung Sebut Demokrasi Indonesia saat Ini Masih di Halaman Orde Baru

13 hari lalu

Rocky Gerung Sebut Demokrasi Indonesia saat Ini Masih di Halaman Orde Baru

Rocky Gerung mengatakan transisi dari masa otoriter ke demokrasi di era reformasi terhalang, ia menilai saat ini masih di halaman orde baru.

Baca Selengkapnya

BEM UI Rilis Kajian Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat, Setelah Itu Twitter-nya Diretas

15 hari lalu

BEM UI Rilis Kajian Jokowi Milik Parpol Bukan Milik Rakyat, Setelah Itu Twitter-nya Diretas

BEM UI merilis kajian tentang keberpihakan Presiden Jokowi terhadap parpol dan capres tertentu. Untuk kesekian kali BEM UI lontarkan kritikan pedas.

Baca Selengkapnya

Ragam Kritik BEM UI: Jokowi King of Lip Service, Meme Tikus Puan Maharani, hingga Jokowi Milik Partai

15 hari lalu

Ragam Kritik BEM UI: Jokowi King of Lip Service, Meme Tikus Puan Maharani, hingga Jokowi Milik Partai

BEM UI terbilang getol mengkritik pemerintah. Terbaru, mereka sebut Jokowi milik partai, bukan milik rakyat.

Baca Selengkapnya

Akun Twitter BEM UI Diretas Usai Sebut Jokowi MIlik Parpol

16 hari lalu

Akun Twitter BEM UI Diretas Usai Sebut Jokowi MIlik Parpol

BEM UI sempat mengunggah kritikan yang menyebut Jokowi milik parpol, bukan milik rakyat. Setelah itu mereka kesulitan mengakses akun twitter.

Baca Selengkapnya