PKB Akui Ada Keberatan di Internal Soal Koalisi dengan PKS

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Senin, 13 Juni 2022 23:45 WIB

Pertemuan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dengan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi membahas koalisi di Media Center DPR RI, Kamis, 9 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana Koalisi Semut Merah yang dibentuk Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belakangan menjadi sorotan. Sebagian kalangan menilai dua partai berbasis pemilih Islam ini bakal susah disatukan.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengakui, di internal partainya juga sempat ada keberatan jika PKB berkoalisi dengan PKS.

"Terus terang di kami sendiri ada yang keberatan, dianggap beda asal-usulnya. Ya kan biasa itu, nanti PKS saya yakin juga ada begitu,” ujar Jazilul dalam keterangannya, Senin malam, 13 Juni 2022.

Kendati demikian, ujar Jazilul, partainya sudah berhitung. Dan berdasarkan perhitungan tersebut, kata dia, bukan tidak mungkin PKB dan PKS bersatu.

"Kami bukan hanya ketemu di jalan, say hello terus pacaran. Kami juga hitung nasabnya dari nasab yang sama, asal usulnya kalau ke depan membangun rumah tangga kayak apa," ujar dia.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Partai papan tengah...

<!--more-->

Menurut Jazilul, PKB dengan PKS merupakan partai papan tengah yang sederajat perolehan suaranya sehingga lebih mudah untuk menjalin koalisi.

”Koalisi itu ibarat pernikahan, ada syaratnya harus sekufu atau sederajat. PKB dengan PKS itu satu derajat, gampang untuk mencari kecocokan, untuk mencari maharnya karena kita sama-sama partai tengah sehingga mudahkan jalan komunikasinya. Berbeda kalau PKB melamar ‘partai gajah’ dimana PKB ingin jadi capres, itu kan pasti dianggap enggak sekufu,” kata dia.

Sejauh ini, ujar dia, komunikasi yang dibangun PKB dengan PKS bisa berjalan dengan baik. Meskipun, Gus Jazil juga mengakui bahwa kedua parpol ini memiliki konstituen yang berbeda.

”Koalisi PKB dan PKS ibarat peribahasa: asam di gunung, garam di laut, di dalam periuk kita bertemu,” ujar Jazilul.

Selain itu, Jazilul menyebut Koalisi Semut Merah ini dibentuk dengan niat untuk memberikan solusi alternatif buat Indonesia. Misalnya, menghentikan polarisasi yang selama ini terjadi ketika menjelang dan sesudah pemilu.

Ia mengklaim koalisi yang hendak dibangun kedua partai ini memiliki arah, cita-cita dan visi yang jelas untuk memperbaiki kondisi bangsa ke depan.

Masalahnya, koalisi PKS dan PKB ini belum memenuhi presidential treshold 20 persen. Jumlah kursi PKS di DPR sebanyak 50 dan PKB sebanyak 58, sehingga masih membutuhkan 7 kursi atau minimal satu partai lagi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

Untuk memenuhi syarat tersebut, Jazilul meyakini akan ada partai lain yang bergabung. Ihwal kemungkinan koalisi ini akan mengajak partai lain seperti Partai Persatuan Pembangunan yang juga memiliki basis pemilih kelompok Islam, Jazil belum bisa memastikan. Sebab, PPP kini sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

"PKB punya tata krama. Kalau orang sedang lamaran jangan ikut melamar, kecuali nanti begitu lamarannya batal, mau balik, ya kami terima. Misalkan sekarang KIB lagi pacaran, kan kita enggak ganggu. Kalau enggak jadi, namanya orang patah hati ya kita terima,” kata dia.

Menurutnya, hal seperti itu sangat wajar terjadi. Termasuk wajar ketika PKB saat ini menggagas koalisi dengan PKS. ”Gitu kan wajar-wajar saja. Kami juga enggak ingin jomlo, wajar-wajar saja. Mau dibilang test the water, silakan. Mau dibilang pacaran dini, silakan,” kata dia.

<!--more-->

Ibarat Air dan Minyak

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai koalisi ini seperti eksperimen politik yang sedang dilakukan PKB dan PKS untuk menciptakan varian gerbong koalisi baru menjelang Pilpres 2024.

Kendati, Umam menilai dua partai Islam atau partai berbasis Ormas Islam ini sulit bersatu karena keduanya memiliki paradigma politik Islam yang sangat bertolak belakang.

PKB lahir dari rahim politik Nahdlatul Ulama (NU) yang merepresentasikan watak moderatisme, sedangkan PKS lahir dari gerakan Tarbiyyah yang mewadahi segmen muslim kelas menengah-perkotaan yang belakangan cenderung menunjukkan karakter keberislamannya yang konservatif.

"Akibatnya, dalam berbagai momentum politik, relasi PKB dan PKS ini ibarat air dan minyak," ujar Umam, Senin, 13 Juni 2022.

Direktur Eksekutif Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo sependapat, PKS dan PKB sulit bersatu jika melihat garis ideologi maupun pandangan keislaman keduanya.

Kendati demikian, ia menilai tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.

Kunto menduga PKB sedang melakukan tes ombak.

"Jadi cek ombak dulu melihat reaksi, kalau oke dilanjutkan, kalau enggak ya, tinggal bilang koalisi belum pasti. Kalau Cak Imin sudah menyatakan koalisi itu belum pasti, mungkin ada resistensi besar baik dari internal PKB maupun PKS sendiri," ujarnya saat dihubungi terpisah.

Baca juga: Cak Imin Sebut Koalisi PKB-PKS Belum Pasti, Pengamat: Cuma Gimik

DEWI NURITA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

22 jam lalu

Youtuber Ridwan Hanif Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Klaten 2024 di PKS

Youtuber, Ridwan Hanif mendaftarkan diri mengikuti penjaringan sebagai bakal calon bupati (cabup) dalam Pilkada Klaten 2024 melalui PKS

Baca Selengkapnya

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Ditemui Golkar, PKS Buka Peluang Koalisi di Pilkada Jakarta

Kolaborasi yang dimaksud Mabruri, ialah PKS tak mampu bekerja sendirian untuk membangun Jakarta lebih baik lagi ke depannya.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

1 hari lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

2 hari lalu

PKS Bakal Umumkan Nama yang Diusung di Pilkada Jakarta pada Juni

PKS bakal mengumumkan nama yang mereka usung di Pilkada Jakarta sekitar satu sampai dua bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

3 hari lalu

Seperti PDIP, PKS Setujui Revisi UU Kementerian Negara dengan Catatan

Hari ini, Rapat pleno Baleg DPR menyepakati pengambilan keputusan atas hasil penyusunan revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

3 hari lalu

PKS Menjelang Pilkada 2024, Membuka Peluang Koalisi hingga Berikrar di Depok

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS mempersiapkan calon-calon yang akan diusung

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

3 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

3 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

4 hari lalu

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

Partai Gerindra Kabupaten Bogor membuka pintu koalisi dengan partai politik lain di Pilkada 2024, termasuk dengan PKS.

Baca Selengkapnya

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

4 hari lalu

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.

Baca Selengkapnya