Isu Reshuffle Kabinet, Masinton Pasaribu Ungkit Isu Minyak Goreng

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 12 Juni 2022 11:06 WIB

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Oktober 2019. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar reshuffle kabinet berembus kencang. Politikus PDIP Masinton Pasaribu menanggapi kabar tersebut mengatakan, reshuffle harus segera dilakukan agar kementerian fokus menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Memang harus segera dilakukan reshuffle, jadi jangan sebuah wacana saja. Harus menjadi tindakan,” katanya saat diskusi virtual via kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu, 11 Juni 2022.

Masinton melihat dari permasalahan minyak goreng yang belum tuntas selama berbulan-bulan. Padahal saat ini Indonesia penghasil minyak kelapa sawit mentah terbesar di dunia dan tidak sedang dilanda krisis berat.

“Tidak ada dalam satu masa periode pemerintahan, rakyat ngantre berbulan-bulan. Kecuali karena faktor krisis politik atau apa itu, tapi dalam krisis politik baik era Bung Karno dan Orde Baru juga tidak ada antre sampai berbulan-bulan terkait kebutuhan pokok. Di kita enggak ada krisis politik,” ujarnya.

Masinton Pasaribu menganggap kinerja menteri saat ini sudah mulai tidak fokus untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ditambah lagi ada menteri yang diduga memanfaatkan posisinya memasang wajah di berbagai fasilitas publik untuk kampanye.

Advertising
Advertising

Bagi Masinton hal itu tidak etis, apalagi posisi menteri yang bersangkutan juga bukan dari kalangan partai politik. Karena itu juga dianggap Masinton mengganggu fokus kerja menteri yang terkait.

“Haruslah supaya fokus, jangan juga menteri yang masuk enggak fokus lagi jangan-jangan buat kampanye tadi,” kata dia.

Masinton mengatakan, menteri yang sekiranya layak di­-reshuffle adalah menteri perdagangan. Termasuk juga menteri yang terlihat ingin eksis berpolitik memanfaatkan fasilitas publik untuk pencitraan.

Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengungkapkan ada obrolan-obrolan di masyarakat yang mempertanyakan satu menteri saja yang selalu menonjol. Padahal ada 34 orang menteri, namun seolah-olah yang lebih eksis dan bisa mengatasi segalanya hanya satu menteri saja.

“Belakangan ini muncul dari masyarakat obrolan-obrolan, kenapa sih anggota kabinet kalau enggak salah 34, kok menterinya cuma satu. Ini kan obrolan di masyarakat, ini anggota kabinet 34 kok menterinya cuma satu,” katanya.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Luhut: Tanya Saja Sama Istana

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

47 menit lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

12 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

12 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

15 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

16 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

17 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

17 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya