Isu Reshuffle Kabinet, Masinton Pasaribu Ungkit Isu Minyak Goreng
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Juli Hantoro
Minggu, 12 Juni 2022 11:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar reshuffle kabinet berembus kencang. Politikus PDIP Masinton Pasaribu menanggapi kabar tersebut mengatakan, reshuffle harus segera dilakukan agar kementerian fokus menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Memang harus segera dilakukan reshuffle, jadi jangan sebuah wacana saja. Harus menjadi tindakan,” katanya saat diskusi virtual via kanal YouTube MNC Trijaya, Sabtu, 11 Juni 2022.
Masinton melihat dari permasalahan minyak goreng yang belum tuntas selama berbulan-bulan. Padahal saat ini Indonesia penghasil minyak kelapa sawit mentah terbesar di dunia dan tidak sedang dilanda krisis berat.
“Tidak ada dalam satu masa periode pemerintahan, rakyat ngantre berbulan-bulan. Kecuali karena faktor krisis politik atau apa itu, tapi dalam krisis politik baik era Bung Karno dan Orde Baru juga tidak ada antre sampai berbulan-bulan terkait kebutuhan pokok. Di kita enggak ada krisis politik,” ujarnya.
Masinton Pasaribu menganggap kinerja menteri saat ini sudah mulai tidak fokus untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ditambah lagi ada menteri yang diduga memanfaatkan posisinya memasang wajah di berbagai fasilitas publik untuk kampanye.
Bagi Masinton hal itu tidak etis, apalagi posisi menteri yang bersangkutan juga bukan dari kalangan partai politik. Karena itu juga dianggap Masinton mengganggu fokus kerja menteri yang terkait.
“Haruslah supaya fokus, jangan juga menteri yang masuk enggak fokus lagi jangan-jangan buat kampanye tadi,” kata dia.
Masinton mengatakan, menteri yang sekiranya layak di-reshuffle adalah menteri perdagangan. Termasuk juga menteri yang terlihat ingin eksis berpolitik memanfaatkan fasilitas publik untuk pencitraan.
Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengungkapkan ada obrolan-obrolan di masyarakat yang mempertanyakan satu menteri saja yang selalu menonjol. Padahal ada 34 orang menteri, namun seolah-olah yang lebih eksis dan bisa mengatasi segalanya hanya satu menteri saja.
“Belakangan ini muncul dari masyarakat obrolan-obrolan, kenapa sih anggota kabinet kalau enggak salah 34, kok menterinya cuma satu. Ini kan obrolan di masyarakat, ini anggota kabinet 34 kok menterinya cuma satu,” katanya.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Luhut: Tanya Saja Sama Istana
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.