Calon Anggota Komnas HAM Ini Ingin Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 8 Juni 2022 18:44 WIB

Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat, Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto (kiri) melakukan salam komando dengan Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara, Irjen Pol Royke Lumowa usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Remigius Sigid Tri Hardjanto mengatakan jika terpilih sebagai anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM RI Periode 2022-2027 akan memperkuat lembaga ini menuntaskan pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Tidak hanya menuntaskan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu, tetapi mencegah jangan sampai terulang kembali," kata Kepala Divisi Hukum Polri ini saat dialog Calon Anggota Komnas HAM RI di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.

Mantan Kapolda Kalimantan Barat itu mengatakan, jika terpilih dia akan fokus pada internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai HAM di dalam pendidikan, termasuk pada aspek regulasi sehingga semua regulasi yang diterbitkan penyelenggara negara bernuansa HAM atau tidak melanggar HAM.

Menurut Remigius Sigid Tri Hardjanto, ke depan membangun kesadaran masyarakat tentang HAM, baik di ruang publik maupun di ruang digital sangat penting. Apalagi, saat ini banyak pihak yang menjadikan ruang digital sebagai arena pelanggaran HAM.

Tidak kalah penting, ujarnya, membantu penyelesaian pelanggaran HAM di masyarakat. Komnas HAM harus bisa mempermudah akses agar setiap individu di mana pun berada tetap mendapatkan pelayanan.

Advertising
Advertising

Untuk menerapkan atau mencapai hal tersebut, Sigid mengatakan akan menerapkan tiga strategi. Pertama, meningkatkan kinerja Komnas HAM melalui optimalisasi kinerja lembaga di bidang pembinaan dan operasional.

Kedua, menyangkut perbaikan paradigma. Artinya, bagaimana lembaga tersebut proaktif dan tidak reaktif atau hanya pasif melainkan lebih banyak mengedepankan upaya pencegahan.

Ketiga, untuk mewujudkan semua visi misi tersebut, Sigid mengatakan akan melakukan manajemen media. Semua media di berbagai platform diarahkan dan dikelola guna mendukung Komnas HAM serta menjadi mitra pengawasan.

Nama Remigius Sigid Tri Hardjanto yang lolos seleksi awal calon anggota Komnas HAM sebelumnya mendapat sorotan dari kalangan sipil. Sebabnya, Sigid merupakan anggota polisi aktif.

Komisioner Komnas HAM Sandrayati Moniaga mengatakan di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan unsur segala pihak boleh ikut mendaftar termasuk dari pemerintah.

Akan tetapi, jika merujuk pada Paris Principle sebuah dokumen yang dirujuk PBB, semestinya pejabat atau pensiunan tidak boleh mendaftar.

Alasannya, jelas dia, Komnas HAM adalah lembaga independen yang bertugas mengawasi pelaksanaan fungsi negara sebagai pemangku kewajiban pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM.

"Jadi, harusnya yang duduk di Komnas HAM adalah pihak-pihak yang independen dari pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Remigius Sigid Calon Komisioner Komnas HAM, KontraS: Bisa Konflik Kepentingan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

10 jam lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

4 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

4 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

5 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

5 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

8 hari lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

10 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

18 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

20 hari lalu

Universitas di Amerika Serikat Batalkan Pidato Wisuda Lulusan Berprestasi yang Pro-Palestina

University of Southern California (USC) di Amerika Serikat membatalkan pidato wisuda oleh seorang mahasiswi berprestasi pro-Palestina dengan alasan keamanan.

Baca Selengkapnya