TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf, untuk mengawal proses reintegrasi pascakonflik di Aceh.
"Saya mengetahui bahwa trust buidling memerlukan waktu, masih saya dengar saling curiga, meskipun skalanya makin kecil, dan itu biasa terjadi dalam proses reintegrasi," kata Presiden Yudhoyono, dalam jumpa pers, usai salat Jumat di Masjid Baiturrahim siang tadi.
Ia mengingatkan agar proses reintegrasi yang telah berjalan tidak terganggu. Semua pihak bertanggung jawab terhadap berhentinya konflik bersenjata, disepakatinya penghentian konflik, proses reintegrasi, terbentuknya trust building, dan bertanggung jawab agar Aceh tetap dalam NKRI.
"Saya ingatkan agar proses yang begini baik kita syukuri, dengan ridho Allah SWT tercapai suatu penyelesaian yang baik, bersejarah, jangan sampai ada masalah-masalah yang mengganggu proses ini," katanya.
Pernyataan Presiden itu berkaitan dengan telah berakhirnya masa tugas Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias. Presiden juga meminta Gubernur Aceh melanjutkan rehabilitasi di Aceh, termasuk mengawal proses reintegrasi pascakonflik agar pembangunan di Aceh tetap terus berjalan.
Kamis dini hari tadi, Taufik alias Benu, Ketua Posko Partai Aceh Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan (Meulaboh), Aceh Barat, tewas ditembak oleh seorang tak dikenal usai memasang baliho/spanduk Partai Aceh. Saat dikonfirmasi soal ini, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng mengatakan, "saya belum baca soal ini."
NININ DAMAYANTI
Berita terkait
Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019
22 Juli 2017
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, dan menjanjikan listrik aman mulai 2019.
Baca SelengkapnyaCyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet
30 Oktober 2015
Kata Zahrol, sosialisasi diberikan kepada 100 orang yang terdiri atas BKP masjid, remaja masjid dan perwakilan Ormas Islam.
Baca SelengkapnyaKe Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat
8 April 2015
Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog,
berkunjung ke Aceh, Rabu, 8 April 2015.
World Bank Akhiri Program Penguatan Damai Aceh
16 April 2014
Program yang dinamakan Consolidating Peaceful Development in Aceh (CPDA) sangat bermanfaat bagi pembangunan Aceh masa depan.
Baca SelengkapnyaJerman Bantu Pembangunan RS Regional Aceh Tengah
24 September 2013
Dana yang disiapkan 90 juta euro untuk pembangunan rumah sakit dan 90 juta euro untuk pembelian peralatan medis.
Baca SelengkapnyaBoediono: Banda Aceh Teladan Bagi Daerah Lain
6 Desember 2010
Wakil Presiden Boediono berpendapat Kota Banda Aceh bisa menjadi teladan bagi daerah lain dalam reformasi birokrasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh
1 Desember 2010
Pemerintah dituntut segera menyelesaikan sembilan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) turunan Undang-Undang Otonomi Khusus provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Baca SelengkapnyaPresiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh
29 November 2010
"Kami menganggap Bapak Presiden sangat pantas untuk menerimanya, karena Bapak telah banyak berbuat untuk perdamaian Aceh," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Kanada Dipermalukan Soal Aceh
30 Maret 2010
Seorang mantan staf Palang Merah Kanada mengatakan banyak pekerja rekonstruksi yang tidak dibayar oleh para kontraktor
Baca SelengkapnyaKetidaksinkronan Pusat dan Daerah Hambat Penguatan Perdamaian Aceh
25 Januari 2010
Kendati keamanan di Aceh sudah kondusif, masih ada beberapa permasalahan dan hambatan dalam pemeliharaan perdamaian di Bumi Serambi Mekkah tersebut.
Baca Selengkapnya