Soal Khilafatul Muslimin, Densus 88: Pimpinannya Pernah Gabung NII
Reporter
Antara
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 1 Juni 2022 20:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya kelompok Khilafatul Muslimin yang menggelar konvoi sepeda motor di wilayah Jakarta Timur dengan membawa atribut khilafah menjadi perhatian Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri.
"Bagi masyarakat atau siapa pun yang bergabung dalam kelompok itu, bahwa kelompok tersebut memiliki sejarah panjang keterkaitan dengan berbagai teror dan radikal," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Komisaris Besar Aswin Siregar seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu, 1 Juni 2022.
Ia menjelaskan secara historis Kelompok Khilafatul Muslimin ada keterkaitan dan punya arah dengan peristiwa-peristiwa teror di Indonesia. Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Baraja pernah ditangkap Densus karena peristiwa terorisme.
Abdul Qodir Baraja, kata Aswin, pernah bergabung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
"Kalau kita lihat dari pendiri kelompok ini atau gerakan ini, dekat sekali dengan kelompok-kelompok radikal, seperti NII," ungkapnya.
Aswin menekankan konvoi atau kampanye yang dilakukan Kelompok Khilafatul Muslimin (KM) sangat dekat dengan terorisme.
Densus tengah menyelidiki peristiwa konvoi tersebut yang bekerja sama dengan unit kepolisian terkait lainnya guna menelusuri kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi dan bagaimana menyikapi selanjutnya.
"Kami lihat nanti apakah ini akan mengarah ke tindak pidana terorisme atau tidak, nanti berdasarkan bukti-bukti yang akan kami kumpulkan," kata dia.
Aswin mengatakan, bukan hanya ketua kelompok itu yang pernah ditangkap Densus, tapi beberapa orang di Kelompok Khilafatul Muslimin pernah ditangkap karena terlibat terorisme dan radikalisme.
"Kami betul-betul mengimbau kalau ada orang yang mengajak lagi seperti itu (konvoi) pikirkan masak-masak berkali-kali ya, apabila melakukan dengan bergabung dalam kegiatan itu ya bisa menghadapi konsekuensi hukum," tegas Aswin.
<!--more-->
Para pemotor yang konvoi mensyiarkan khilafah di bawah naungan bendera Khilafatul Muslimin memiliki struktur organisasi di Indonesia. Konvoi mereka yang viral di media sosial ini juga dilakukan berdasarkan komando per wilayah yang dipimpin seorang amir.
Amir Wilayah Jamaah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Abu Salma buka-bukaan mengenai struktur organisasi seusai aksi konvoinya viral. Dia juga turut menyampaikan maksud dan tujuan konvoi motor itu dilakukan, serta berbedanya Khilafatul Muslimin dengan organisasi penegak khilafah lainnya yang sudah ada selama ini.
Dari struktur organisasi, Abu Salma menerangkan, Pimpinan Pusat Khilafatul Muslimin Internasional atau untuk seluruh dunia ada di Lampung. Pemimpinnya disebut Kholifah atau Amirul Mukminin bernama Syekh Abdul Qadir Hasan Baraja.
Di bawahnya ada Amir Daulah Sumatra Ustadz Supriono Hadi yang wilayahnya meliputi Lampung sampai Aceh. Kemudian, Amir Daulah Jawa Ustdadz Hamzah Sat meliputi Merak sampai Madura. Lalu Amir Daulah Indonesia Timur Ustadz Zulkifli Rahman meliputi NTB sampai Sorong Papua.
"Ada wilayah yang tidak di bawah naungan daulah karena kondisinya masih jauh, itu di bagian Borneo dan sekitarnya, Makassar, Kalimantan, Sulawesi. Amir Wilayah Boreno itu Ustadz Amiruddin Dewa, meliputi Kalimantan dan Sulawesi," kata dia saat dihubungi, Selasa, 31 Mei 2022.
Baca juga: Khilafatul Muslimin Disebut Sama Bahayanya dengan HTI, NII, dan ISIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini