Kemenkes Sebut Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Droplet Pernapasan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 25 Mei 2022 11:35 WIB

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, saat memberikan keterangan kepada wartawan di area rumah sakit di Jakarta Utara, Rabu, 4 Maret 2020. ANTARA/Aria Cindyara

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut penyakit cacar monyet alias monkeypox dapat menular melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, maupun benda yang terkontaminasi virus. Bahkan, penularan juga dapat terjadi melalui pernapasan.

"Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan," kata Juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Mei 2022.

Syahril juga melaporkan masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari, tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari. Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit. Kondisi ini biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. "Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,'' ucap Syahril.

Advertising
Advertising

Untuk itu sebagai pencegahan, Syahril meminta masyarakat yang mengalami gejala demam dan ruam untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Masyarakat juga diminta mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958. Sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Saat ini, kasus cacar monyet terus meluas di sejumlah negara. Pada 21 Mei lalu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan cacar monyet akan meluas setelah lebih dari 100 kasus dikonfirmasi di 12 negara.

Syahril lalu menyebut bahwa WHO telah menetapkan cacar monyet menjadi penyakit yang memerlukan perhatian masyarakat global. Alasannya karena sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis.

Selain itu, Syahril menyebut sebagian kasus berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada pertemuan besar yang dapat meningkatkan risiko kontak. "Baik melalui lesi, cairan tubuh, droplet, dan benda yang terkontaminasi," kata dia.

Tapi sejauh ini, Syahril memastikan belum ada laporan kasus cacar monyet di Indonesia. Walau begitu, Kemenkes mulai menyiapkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap wilayah melalui dinas kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, dan rumah sakit.

Revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet pun dilakukan untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO, khususnya mengenai surveilans, tatalaksana klinis, komunikasi risiko, dan pengelolaan laboratorium.

Syahril juga melaporkan pihaknya terus memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait cacar monyet. Informasi ini yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

Baca juga: WHO Sebut Lebih Banyak Kasus Cacar Monyet Akan Teridentifikasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

6 jam lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

9 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya