Menteri Jokowi Sibuk Berkoalisi untuk Pemilu 2024, Ngabalin KSP: It's Oke

Senin, 23 Mei 2022 13:37 WIB

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin ditemui awak media di Polda Metro Jaya, Kamis petang, 3 Desember 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin, menyebut pihaknya tidak keberatan dengan langkah para menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sibuk berkoalisi untuk Pemilu 2024.

Sebab, menurut Ngabalin, para menteri tersebut merupakan ketua umum partai politik yang memiliki kepentingan dalam pesta politik lima tahunan tersebut.

"Bahwa ketua-ketua umum partai kemudian memainkan peran dengan cara dan teknis yang mereka lakukan, it's oke. Itu partai-partai politik punya kewenangan," ujar Ngabalin di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 23 Mei 2022.

Meski sibuk berpolitik, Ngabalin meminta para pembantu presiden menyelesaikan pekerjaannya dan membantu menyukseskan program Jokowi. Apa lagi, saat ini sisa jabatan Jokowi tinggal 2,5 tahun lagi.

"Seperti (penanganan) pandemi Covid-19, kemudian agenda-agenda strategis nasional untuk sisa waktu yang ada," kata Ngabalin.

Advertising
Advertising

Adapun menteri yang saat ini sibuk dengan koalisinya, antara lain Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Kepala Bappenas sekaligus Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa. Kedua partai ini membentuk koalisi dengan PAN yang dinamai Koalisi Indonesia Bersatu.

Koalisi ini dibentuk pada Kamis malam, 12 Mei 2022 di Rumah Heritage, Menteng, Jakarta Pusat. Pembentukan koalisi ini diinisiasi oleh Airlangga Hartarto yang oleh Golkar sudah digadang-gadang menjadi Capres 2024.

Adapun dengan koalisi PPP, PAN, dan Golkar, Koalisi Indonesia Bersatu dipastikan telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden karena sudah mengantongi 26 persen suara parlemen. Hal ini menjadikan Koalisi Indonesia Bersatu sebagai koalisi pertama yang terbentuk untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta kepada para menteri tidak berkampanye. Dia meminta menteri fokus pada pekerjaan.

"Belum (kampanye), yang penting seperti Presiden bilang, fokus pekerjaan, tetap fokus," Ma'ruf yang kini menjadi Pelaksana tugas Presiden selama Jokowi bertugas ke Amerika Serikat.

Dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna pada 9 Mei 2022, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa para menteri dan kepala lembaga betull-betul fokus bekerja pada tugasnya masing-masing agar agenda-agenda prioritas dan strategis negara dilakukan dengan baik.

Wapres pun meminta para menteri tidak meninggalkan pekerjaannya. "Jangan tinggalkan pekerjaan," ujar Ma'ruf.

Pernyataan Wapres tersebut memang senada dengan pernyataan Presiden Jokowi yang meminta kabinetnya untuk tetap konsentrasi pada masalah pandemi dan ekonomi global.

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu Terbentuk, Surya Paloh: NasDem Tak Buru-buru

M JULNIS FIRMANSYAH

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Gugatan PPP di Dapil Aceh II Tak Diterima, MK Sebut Permohonan Kabur

9 jam lalu

Gugatan PPP di Dapil Aceh II Tak Diterima, MK Sebut Permohonan Kabur

MK memutuskan permohonan PPP dalam sengketa pileg DPR RI di dapil Aceh II tidak dapat diterima karena kabur alias tidak jelas.

Baca Selengkapnya

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

12 jam lalu

Wacana DPR Bahas Revisi UU TNI Menuai Sorotan, Bahas Perpanjangan Usia Pensiun?

Rencana revisi UU TNI menuai sorotan publik, karena bukan semata masalah perpanjangan usia pensiun.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

16 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal, Gugatan Sengketa Pileg Mulai Berguguran Hari Ini

Bacaan putusan dismissal hingga siang ini, MK sudah menolak mengabulkan permohonan sengketa Pileg dari PDIP dan PPP.

Baca Selengkapnya

Alasan Bobby Nasution Gabung Partai Gerindra

17 jam lalu

Alasan Bobby Nasution Gabung Partai Gerindra

Wali Kota Medan Bobby Nasution memilih bergabung dengan Partai Gerindra. Ia pun mengungkap alasannya bergabung dengan partai pimpinan Prabowo itu.

Baca Selengkapnya

Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

17 jam lalu

Bacagub Sumut Mulai Mengerucut: Ada Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musa Rajekshah

Kontestasi Pilgub Sumut diprediksi sengit. Sejumlah tokoh ternama, seperti Bobby Nasution, Edy Rahmayadi, dan Musah Rajekshah sudah ambil formulir.

Baca Selengkapnya

Manuver Bobby Nasution Menjelang Pilgub Sumut, Bukan ke Golkar tapi Pilih Partai Gerindra

20 jam lalu

Manuver Bobby Nasution Menjelang Pilgub Sumut, Bukan ke Golkar tapi Pilih Partai Gerindra

Wali Kota Medan Bobby Nasution bermanuver dengan memilih Partai Gerindra untuk maju di Pilgub Sumut 2024. Sebelumnya ia disebut bakal masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

1 hari lalu

Alasan Politikus Golkar Ajak Masyarakat di Sekitar IKN Tak Jual Lahan

Balikpapan, Samarinda, dan IKN akan menjadi kota segitiga yang memiliki posisi strategis sebagai pusat pertumbuhan di segala bidang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

2 hari lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

2 hari lalu

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

Bambang Soesatyo mengatakan Partai Golkar secara prinsip menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin masuk partainya, termasuk Gibran.

Baca Selengkapnya

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

2 hari lalu

Airlangga Ungkap Peluang Golkar dan KIM Usung Airin di Pilkada Banten

Golkar menyatakan bakal calon pendamping Airin di Pilkada Banten sedang dikomunikasikan dengan partai-partai lain.

Baca Selengkapnya