Epidemiolog: Isu Hepatitis Akut Misterius Akibat Vaksin Covid-19 Tak Berdasar

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Amirullah

Rabu, 4 Mei 2022 07:39 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman menanggapi isu yang beredar mengenai hepatitis akut yang masih misteri akibat dipicu oleh vaksin Covid-19. Menurut dia, pendapat ini tak didukung fakta ilmiah.

"Jadi sejauh ini tidak ada fakta atau argumen ilmiah yang menguatkan bahwa ini disebabkan oleh vaksin," kata dia saat dihubungi, Selasa, 3 Mei 2022.

Isu mengenai hepatitis akut yang berasal dari Inggris Raya ini bahkan di beberapa negara seperti di Eropa disebut akibat kebijakan lockdown, bukan seperti di Indonesia yang diisukan akibat vaksinasi Covid-19. Oleh sebab itu, menurut dia anggapan ini sangat lemah.

Dicky menganggap, berdasarkan hipotesis ilmiah yang dikeluarkan peneliti-peneliti global, hepatitis akut ini cenderung memang dampak lanjutan dari infeksi Pandemi Covid-19, yang dari awal juga terdeteksi turut menyerang hati atau hepa pasiennya.

"Jadi saya sendiri tidak melihat kecenderungan ini akibat vaksin, enggak, itu teori yang sangat lemah dan cenderung salah. Tapi mitigasinya tetap mencegah infeksi antara lain ya vaksin sebagai proteksi," ucap Dicky.

Advertising
Advertising

Dikutip dari surat edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya disebutkan WHO telah menetapkan penyakit itu sebagai Kejadian Luar Biasa.

Penetapan itu dilakukan pada 15 April 2022 setelah menyerang anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun. WHO menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut pada anak-anak selama periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Peningkatan kewaspadaan hepatitis akut ini diterapkan Kementerian Kesehatan setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, mereka bergejala mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang berupaya menginvestigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

''Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," ucap Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dikutip dari keterangannya, Selasa, 3 Mei 2022.

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

19 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

23 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

9 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

12 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

12 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.

Baca Selengkapnya