BMKG Pastikan Potensi Tsunami Anak Gunung Krakatau Sangat Kecil

Editor

Amirullah

Jumat, 29 April 2022 10:01 WIB

Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menjadi Siaga pada Minggu, 24 April 2022, pukul 18.00 WIB setelah mendapati terjadinya peningkatan aktivitas gunung tersebut. (Badan Geologi)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan aktivitas Anak Gunung Krakatau yang sudah mulai menurun saat ini tidak berbahaya untuk aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni - Merak. Sebelumnya, aktivitas penyeberangan itu meningkat drastis imbas mudik Lebaran 2022.

Dwikorita menerangkan, potensi bencana tsunami yang dapat terjadi dari aktivitas vulkanologi Anak Gunung Krakatau sangat kecil. Apalagi, saat ini aktivitas erupsi gunung api itu sedang menurun dalam beberapa hari terakhir.

"Adanya beberapa pulau penghalang di sekitar Anak Gunung Krakatau juga dapat mereduksi ancaman tsunami bagi aktivitas penyeberangan kapal dari Merak-Bakauheni maupun sebaliknya," ujar Dwikorita dalam keterangannya, Jumat, 29 April 2022.

Selain itu, Dwikorita menyebut jarak antara Gunung Anak Krakatau dengan rute penyeberangan antarpulau Jawa dan Sumatera itu cukup jauh. Hal ini menjadi faktor yang memperkecil potensi risiko tsunami.

Dwikorita menerangkan risiko musibah silent tsunami seperti yang menghantam sebagian wilayah Banten hingga Lampung pada tahun 2018, juga diprediksi tak berdampak pada aktivitas penyeberangan Merak-Bakauheni. Silent tsunami empat tahun silam itu terjadi akibat adanya longsor bawah laut.

Advertising
Advertising

“Penyeberangan relatif aman dari bahaya tsunami. Apalagi erupsinya melemah. Sumber pembangkitnya itu sudah lemah, sehingga dapat kami simpulkan (penyebrangan) insya Allah aman,” kata Dwikorita.

Ia mengatakan BMKG bersama stakeholder lain bakal terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau, termasuk segala sesuatu yang terkait potensi dampak yang ditimbulkan. Jika terjadi peningkatan aktivitas yang dapat membahayakan masyarakat, Dwikorita memastikan bakal segera meneruskan informasi itu ke masyarakat.

Anak Gunung Krakatau kembali aktif sejak Minggu, 24 April 2022. Hal itu ditandai dengan meningkatnya aktivitas vulkanik seperti kegempaan, erupsi dan guguran/longsoran.

Namun berdasarkan pemantauan yang dilakukan Kamis kemarin, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, menyebut aktivitas Anak Gunung Krakatau mulai melemah. Hendra menerangkan energi tremor sebagai pembangkit erupsi telah menurun drastis.

"Data-data yang terekam secara instrumental, energi tremor ini sudah drop, baik yang direkam melalui alat maupun dari pemantauan secara langsung. Ini semua terus menurun,” kata Hendra.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

1 jam lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

3 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

4 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

18 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya