Masyarakat Setuju Jokowi Lakukan Reshuflle Kabinet, Sektor Ekonomi Jadi Sorotan

Editor

Febriyan

Senin, 25 April 2022 20:20 WIB

Presiden Joko Widodo (berdiri) didampingi Wapres Ma'ruf Amin (keempat kanan) mengumumkan enam orang calon menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet untuk pertama kalinya selama 14 bulan pemerintahan periode kedua. ANTARA FOTO/Setpres/Laily Rachev/handout

TEMPO.CO, Jakarta - Charta Politika menyatakan bahwa 68,5 persen masyarakat setuju Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reshuffle kabinet. Hasil survei terbaru mereka menunjukkan masyarakat memberikan rapor merah terkait kinerja kementerian di bidang perekonomian buruk.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyatakan bahwa berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan pada 10-17 April 2022, kinerja kabinet Jokowi mendapat rapor merah alias di bawah angka 60 persen.

"Hanya 50,1 persen saja yang puas (terhadap kinerja menteri)," kata Yunarto yang digelar Senin, 25 April 2022.

Sebanyak 43,9 persen masyarakat merasa tidak puas sementara enam persen tidak menjawab atau tidak tahu. Sebanyak 68,5 persen masyarakat sepakat jika Jokowi melakukan perombakan kabinet, hanya 18,2 persen masyarakat yang tidak setuju sementara sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.

Ia mengatakan dengan adanya reshuffle, diharapkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dapat meningkat. Sebab sepanjang tahun 2022, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah pusat terus mengalami tren penurunan.

"Reshuffle bisa dianggap betul, dianggap bisa menjawab persoalan, (jika) orang-orang yang hadir dianggap lebih mumpuni. Ini bisa menjadi stimulus untuk naiknya kembali kepuasan terhadap Presiden yang terus menurun dalam dua bulan terakhir," kata Yunarto.

Advertising
Advertising

Dalam survei kali ini, Charta Politika melakukan survei terhadap 1.220 responden dengan margin of error 2,83 persen. Survei dilakukan dengan metode random sampling selama sepekan, yakni pada 10-17 April 2022 di setiap provinsi Indonesia.

Hasil survei Charta Politika juga menyoroti tren penurunan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah pusat. Dalam survei itu, per April 2022 hanya 62,9 persen masyarakat yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintah pusat dan sebanyak 35,7 persen tidak puas.

Padahal pada Januari 2022, Yunarto menyebut tingkat kepuasan terhadap pemerintah berada di angka 71,7 persen, lalu pada Februari 2022 menurun drastis menjadi 65,3 persen, Kinerja menteri yang buruk, menurut Yunarto, diduga menjadi salah satu faktor merosotnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.

<!--more-->

Sebanyak 56,4 persen masyarakat juga menilai kondisi perekonomian buruk. Nilai itu naik dari survei serupa pada Februari 2022 yang hanya mencapai angka 52,4 persen. Jumlah masyarakat yang menilai kondisi perekonomian saat ini sangat buruk juga mengalami peningkatan dari 5,9 persen pada Februari lalu menjadi 9,7 persen pada survei terakhir ini.

Sementara jumlah masyarakat yang menyatakan pereknomian baik dan sangat baik mengalami penurunan. Saat ini, hanya 28,7 persen masyarakat yang menyatakan perekonomian baik dan 3,4 persen menyatakan sangat baik.

Dalam survei Charta Politika itu, masyarakat juga menilai persoalan paling pokok yang harus diselesaikan pemerintah adalah kenaikan harga bahan-bahan pokok. Hal itu mendapatkan 47,6 persen suara sementara kemiskinan (22,1 persen), pengangguran (11,1 persen) dan daya beli yang rendah (7,5 persen) menjadi masalah berikutnya.

Optimisme terhadap kondisi perekonomian di Indonesia dalam satu tahun ke depan pun berada di zona bahaya. Haya 59,6 persen masyarakat optimis keadaan akan lebih baik sementara 33,6 persen tidak optimis dan 6,8 persen menyatakan tak tahu atau tidak menjawab.

Dalam paparannya, Yunarto Wijaya juga menyatakan tingkat optimisme masyarakat terhadap kondisi perekonomian terus menurun. Hal itu terlihat sejak November tahun lalu. Saat itu, sebanyak 72,9 persen masyarakat masih menyatakan optimis keadaan ekonomi akan membaik.

Kinerja di bidang hukum mendapatkan penilaian yang sedikit lebih baik dibandingkan Februari lalu. Sebanyak 53,4 persen masyarakat menyatakan kinerja penegakan buruk baik dan 3,0 persen menilai sangat baik. Hanya 35,1 persen masyarakat yang menilai kinerja bidang hukum buruk dan 4,,3 persen menilai sangat buruk, sementara 4,2 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Penilaian publik mengenai kondisi pemberantasan korupsi juga mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan. Sebanyak 50,7 persen masyarakat menyatakan baik dan 3,1 persen menyattakan sangat baik. Sisanya, 36,4 persen menyatakan buruk, 5,6 persen sangat buruk dan 4,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Di bidang demokrasi, masyarakat menilai kondisi saat ini tak jauh berbeda ketimbang hasil survei Februari lalu. Sebanyak 62,5 persen masyarakat memberikan penilaian baik dan sangat baik sementara 32,6 persen menilai buruk dan sangat buruk.

Wacana reshuffle kabinet memang sempat berhembus kembali sejak Maret lalu. Presiden Jokowi disebut akan memberikan jatah menteri kepada Partai Amanat Nasional (PAN) yang baru belakangan bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.

Berita terkait

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

21 menit lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

56 menit lalu

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

Jajaran pengurus GP Ansor menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Berikut profil Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Selengkapnya

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

58 menit lalu

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

Istana Kepresidenan juga menyatakan Jokowi selalu menghormati PDIP.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

1 jam lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

1 jam lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

2 jam lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

2 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

4 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya