Viral Twitter Soal Orba, Begini Klarifikasi Koordinator BEM SI
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Senin, 18 April 2022 06:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI Kaharuddin mengklarifikasi pernyataannya terkait masa Orde Baru lebih memberikan kebebasan dan kesejahteraan dibandingkan saat ini. Kaharuddin mengakui terpeleset bicara saat berpendapat di dalam forum yang dipandu Hotman Paris, dan memperoleh tanggapan beragam menjadi viral di Twitter.
Pernyataan itu segera ditanggapi Masinton Pasaribu, aktivis 98 yang juga politisi PDI Perjuangan. "Orde baru itu tidak ada yang namanya kebebasan, kesejahteraannya semu. Jadi maksud saya teman-teman mahasiswa juga harus objektif," kata Masinton di acara yang sama, Jumat 15 April 2022.
"Karena kebebasan tidak ada dalam masa orde baru, makanyalah kami dan teman-teman tahun 97-98 menentang itu, memperjuangkan adanya demokrasi," sambungya.
“Memang pada saat penyampaian saya itu, ada kata yang kepeleset,” kata Kaharuddin saat dihubungi Tempo.co, Minggu malam, 17 April 2022.
Menurut Kaharuddin, adapun maksud dari pernyataannya tersebut yaitu, pada era Orde Lama rakyat relatif mendapatkan kebebasan tetapi kurang mendapatkan kesejahteraan, kemudian pada orde baru rakyat mendapat kesejahteraan tapi tanpa kebebasan dan keadilan. Sementara pada era Reformasi, kata Kaharuddin, seharusnya rakyat mendapatkan kesejahteraan sekaligus kebebasan dan keadilan.
“Jadi era Reformasi itu kan seharusnya menjadi sintesa dari Orde Lama dan Orde Baru, yaitu mendapatkan kesejahteraan dan kebebasan. Karena itulah cita-cita dan semangat dari reformasi,” kata dia.
Kaharuddin mempertanyakan apakah rakyat saat ini sudah mendapatkan kesejahteraan serta kebebasan dan keadilan. Menurut dia, kenaikan serta kelangkaan sejumlah harga pokok di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan bukti rakyat belum sejahtera. “Hari ini kebutuhan pokok sulit dibeli masyarakat, harga minyak goreng mahal, LPG tiga kilogram dan pertalite ada kode untuk naik,” kata Mahasiswa Universitas Riau (Unri) ini.
Terkait kebebasan dan keadilan, Kaharuddin juga menilai masyarakat belum bebas berpendapat serta belum mendapatkan keadilan. Sebab, banyak kasus di mana pengkritik malah dikriminalisasi. Selain itu, banyak rakyat kecil yang dijebloskan ke penjara karena perkara ringan, sementara pencuri uang negara bebas berkeliaran.
“Apakah hari ini kita memperoleh kesejahteraan? Apakah hari ini kita memperoleh kebebasan dan keadilan? Yang bisa menjawab itu kan kita semua,” kata Kaharuddin.
Menurut Kaharuddin, Jokowi harus segera menyelesaikan masalah kenaikan dan kelangkaan kebutuhan pokok agar rakyat tak menjerit. Pemerintah harus memikirkan solusi tentang masalah tersebut agar masyarakat dapat merasakan kesejahteraan. Kaharuddin mengatakan, dasar kesejahteraan rakyat salah satunya adalah stabilitas dan ketersediaan bahan pokok harus kuat.
HENDRIK KHOIRUL MUHID I S. DIAN ANDRYANTO
Baca: Ancaman untuk Koordinator BEM SI: Pulang Sekarang atau Mau Pulang Nama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.