Ratusan Pengungsi Rohingya di Aceh Terlantar karena Banjir

Minggu, 20 Maret 2022 18:15 WIB

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya berjalan menuju bus saat proses evakuasi di Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat 31 Desember 2021. Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) mempertimbangkan keadaan darurat dan sisi kemanusiaan sehingga memutuskan untuk menyelamatkan 120 orang etnis Rohingya terdiri dari tujuh laki-laki, 62 perempuan dan 51 anak-anak yang terdampar di perairan laut Aceh pada Sabtu 25 Desember. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seratus orang pengungsi Rohingya yang saat ini menetap di tenda pengungsian di Bireuen, Aceh, terlunta-lunta karena banjir. Banjir menggenang di sekitar satu tenda besar semenjak hujan deras di wilayah itu pada Jumat lalu sehingga mereka harus mengungsi sementara di rumah warga.

Reza Maulana dari Yayasan Geutanyoe, lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang penanganan pengungsi Rohingya di Aceh, mengatakan nasib para pengungsi semakin memprihatinkan. Sudah dua malam mengungsi di rumah warga setempat, mereka kini terlantar karena warga keberatan menampung. “Warga menolak karena tidak ada ketidakpastian dari pemerintah soal kapan mereka dipindah,” kata Reza kepada Tempo, Ahad, 20 Maret 2022.

Menurut Reza, belum diketahui para pengungsi akan di bawa ke mana. Sebab, mereka mengungsi ke rumah warga juga atas undangan warga setempat yang iba atas nasib mereka saat kebanjiran sepanjang akhir pekan ini. Yayasan Geutanyoe, kata Reza, mendesak pemerintah segera menampung dan menangani para pengungsi ini.

Sekitar 114 pengungsi Rohingya ini terdampar di perairan Aceh pada 6 Maret lalu. Mereka tiba dengan kapal kayu dan langsung ditarik ke darat oleh panglima laut setempat tanpa menunggu arahan dari pemerintah kota karena memang jarak kapal pengungsi yang sudah menepi.

Saat mendarat, mereka diungsikan di tenda pengungsian di Desa Alue Buya Pasie di Kabupaten Bireuen. Seharusnya, seperti pengungsi Rohingya lain yang diselamatkan di perairan Aceh, mereka dibawa ke Lhokseumawe karena ada gedung khusus penanganan Rohingya di sana. Namun, pemerintah kota itu kali ini menolak menerima pengungsi. Apalagi, kata Reza, Satuan Tugas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) di Kemenkopolhukam sudah memerintahkan agar mereka dibawa ke Tanung Pinang, Riau.

Advertising
Advertising

Nah, persoalan muncul karena koordinasi antar pemerintah ini lamban. Hingga kemarin, para pengungsi Rohingya yang terdiri dari banyak anak-anak dan perempuan ini belum juga dipindahkan ke Riau. Mereka masih di tenda awal sejak tiba dua pekan lalu di Bireuen hingga kebanjiran. Sempat dua hari mengungsi di rumah-rumah warga, mereka lalu ditolak karena warga kewalahan dan keberatan dengan ratusan tamu baru. “Pembiaran oleh pemerintah ini adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia,” kata Reza.

Berita terkait

Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

18 jam lalu

Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.

Baca Selengkapnya

UNHCR Pastikan akan Tetap Lindungi Pengungsi Rohingya di Indonesia

20 jam lalu

UNHCR Pastikan akan Tetap Lindungi Pengungsi Rohingya di Indonesia

UNHCR akan tetap memberikan akses dan fasilitas kepada para pengungsi Rohingya di Indonesia, dan memenuhi kebutuhan para pengungsi

Baca Selengkapnya

Respons Pengungsi Rohingya soal Kampanye Kebencian yang Menolak Mereka

21 jam lalu

Respons Pengungsi Rohingya soal Kampanye Kebencian yang Menolak Mereka

Pengungsi Rohingya berharap kampanye penolakan pada mereka di Aceh diselesaikan dengan baik oleh pemerintah Indonesia

Baca Selengkapnya

Raja Spanyol Dipermalukan, Dilempari Lumpur Saat Kunjungi Korban Banjir

1 hari lalu

Raja Spanyol Dipermalukan, Dilempari Lumpur Saat Kunjungi Korban Banjir

Korban banjir di Spanyol marah kepada Raja Spanyol Felipe VI dan melemparinya dengan lumpur.

Baca Selengkapnya

Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

2 hari lalu

Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

Peta peringatan dini cuaca BMKG menunjukkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir tersebar cukup luas di Jabodetabek, Sabtu siang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

2 hari lalu

Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

2 hari lalu

WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

KBRI Madrid telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI di Valencia. Tak ada WNI yang meninggal dalam musibah banjir tersebut

Baca Selengkapnya

Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

3 hari lalu

Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

Banjir yang terjadi di Spanyol menyebabkan sekitar 205 orang meninggal dan puluhan lainnya hilang.

Baca Selengkapnya

Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

4 hari lalu

Pemda Jakarta Antisipasi Dampak Musim Hujan, Beberapa Titik Ini Masih Rawan Banjir

Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyisir lagi sejumlah area rawan banjir di DKI, mengingat musim hujan sudahdi depan mata.

Baca Selengkapnya

WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang

5 hari lalu

WALI Penuhi Arahan Jokowi untuk Selesaikan Macet dan Banjir di Kota Malang

Wahyu Hidayat selama ini dikenal sebagai ahli tata kota dan bersama Ali Muthohirin telah memiliki program prioritas yang dijalankan apabila terpilih di Pilwali Kota Malang 2024. Program unggulan itu adalah menyelesaikan masalah dasar perkotaan, seperti banjir, kemacetan, dan parkir.

Baca Selengkapnya