TEMPO Interaktif, Jakarta:Polda Metro Jaya hingga saat ini belum bisa menetapkan mantan Menteri Koperasi Subyakto Tjakrawerdaja sebagai tersangka dalam kasus korupsi dan mark-up dana Badan Urusan Logistik (Bulog) Rp 10 miliar. Pasalnya, polisi belum meiliki cukup bukti dan saksi untuk menyeret bekas Ketua Koperasi Pegawai Departemen Koperasi (KPDK) pada 1993. “Kita akan kumpulkan keterangan saksi lainnya dan bukti yang kuat untuk memastikannya,” ujar Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Bambang kepada pers usai acara gelar kasus secara internal Polda di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/1) sore. Pihak Ditserse, kata Bambang, baru menetapkan seorang tersangka yakni bekas Menteri Koperasi dan Kepala Bulog Bustanil Arifin. Kendati demikian, Bambang tak mau menjelaskan sejauhmana kelengkapan bukti-bukti dan keterangan hasil pemeriksaan untuk menjerat Bustanil. Kaditserse menambahkan bahwa usai gelar kasus internal ini, pihaknya akan melakukan gelar perkara dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Ada atau tidaknya status baru bagi Subiakto, lanjut Bambang, akan ditentukan dalam gelar bersama tersebut. Walaupun begitu, sebelum gelar intenal dimulai Bambang mengungkapkan bahwa akan ada tersangka baru. “Insya Allah ada tersangka baru,” katanya tanpa mau menyebutkan nama tersangka baru tersebut. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa penyidik menerima uang suap dari pihak Subiakto agar tidak dijadikan tersangka, tapi hal itu dibantah Kaditserse. “Kita sudah mintai keterangan mereka (penyidik), tidak benar mereka terima suap,” tandasnya. (Sam Cahyadi-Tempo News Room)