Olahan Limbah Organik Sukses Tingkatkan Bisnis Peternak

Selasa, 8 Maret 2022 11:47 WIB

INFO NASIONAL - Sekali melempar batu, dua burung yang kena. Peribahasa ini cocok menggambarkan bagaimana PT Inalum (Persero) (Inalum Operating) berkolaborasi dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah sosial dan lingkungan di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Dedi Syahputra alias Untung, peternak bebek petelur asal Desa Kuala Tanjung, Sei Suka, Kabupaten Batubara, memanfaatkan limbah kantin Inalum Operating untuk diolah menjadi pelet pakan ternak.

Menurut Untung, kebutuhan pakan ternak bebek per hari mencapai 250 kg pelet dengan harga Rp9.500 per kg. Biaya ini cukup besar untuk memberi makan 200 ekor bebek. Setiap bulan rata-rata pendapatan Untung dari ternak bebek dan berjualan telur mencapai Rp3 juta. “Kami biasa jual telur bebek di warung-warung di kawasan Kuala Tanjung, permintaannya cukup banyak disini,” ujar Untung.

Untung melihat peluang peningkatan pendapatan melalui pemanfaatan limbah kantin Inalum Operating. Jika sebelumnya limbah sisa makanan kantin dibuang, Untung kini memanfaatkan lebih dari 230 kg per hari sisa makanan kantin perusahaan atau sekitar 6 ton per bulan.

Sisa bahan maupun makanan dari kantin seperti nasi, potongan sayur-sayuran, kepala ikan, tulang ayam, dan buah-buahan diolah Untung menjadi bahan pakan ternak bebek. Menurutnya, pengolahan pakan dari bahan organik lebih baik ketimbang hanya pelet. “Mungkin bahan organik memiliki kandungan mikroorganisme yang baik bagi ternak. Sebelumnya produksi telur hanya 60 butir saja per hari, setelah dikombinasi dengan pakan organik ini menjadi rata-rata 160 butir telur per hari,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Pendapatan rata-rata Untung pun meningkat. Sebelumnya hanya Rp3 juta, kini bisa mencapai Rp9 juta per bulan. Ia pun selalu kebanjiran order telur bebek untuk warung-warung di kawasan Kuala Tanjung.

Untung juga mengajak pemuda di daerahnya agar memanfaatkan limbah di sekitar. Selain sisa katering, masyarakat bisa memanfaatkan limbah organik dari kegiatan pembersihan rumput di kawasan perusahaan. Tim kebersihan Inalum Operating bisa mendapatkan sekitar 150 kg per hari atau 4,5 ton rumput per bulan. Masyarakat dapat memanfaatkan limbah sisa pemotongan rumput untuk pakan ternak setara dengan 10 ekor sapi.

Program ini kemudian terintegrasi dengan pemenuhan kebutuhan hewan kurban yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh perusahaan. Kedua program pemanfaatan jenis limbah organik tersebut memberikan manfaat bagi seluruh pihak, baik perusahaan dan masyarakat. Selain manfaat lingkungan, program-program ini juga selaras dengan pengembangan ekonomi produktif yang melibatkan pemuda.

Direktur Operasi dan Portofolio MIND ID, Danny Praditya, mengatakan keberhasilan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan Inalum Operating dilatarbelakangi kolaborasi dan partisipasi aktif dari seluruh pihak yang terlibat.

“Program TJSL yang dijalankan Inalum Operating menyentuh aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Di aspek lingkungan, ada pemanfaatan limbah menjadi nilai tambah, aspek ekonomi adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sosial karena menstimulus terbentuknya kelembagaan baru” tutur Danny.

Program pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial Anggota MIND ID ini dinilai beyond compliance oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) dengan diraihnya Peringkat Proper Hijau tahun lalu.

“Ini komitmen Inalum Operating dalam mendukung keberhasilan pembangunan berkelanjutan (SDGs), mulai dari pemberdayaan masyarakat, pencegahan pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah B3 dan non B3, mitigasi dampak lingkungan termasuk emisi gas rumah kaca (GRK) dan mengoptimalkan penggunaan sumber energi terbarukan” kata Danny. (*)

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

7 hari lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut IUPK Vale Indonesia Sudah Terbit, Beroperasi sampai 2045

10 hari lalu

Bahlil Sebut IUPK Vale Indonesia Sudah Terbit, Beroperasi sampai 2045

IUPK Vale Indonesia terbit setelah perusahaan menuntaskan divestasinya ke MIND ID.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

20 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

26 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Perpanjangan Izin Usaha Vale Rampung Secepatnya

31 hari lalu

Bahlil Sebut Perpanjangan Izin Usaha Vale Rampung Secepatnya

Bahlil Lahadalia mengatakan perpanjangan izin usaha tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah berproses.

Baca Selengkapnya

PT Inalum Bagikan Sembako Murah Ramadan

34 hari lalu

PT Inalum Bagikan Sembako Murah Ramadan

PT Indonesia Asahan Aluminium atau PT Inalum di Kuala Tanjung membagikan Sembako murah.

Baca Selengkapnya

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Kasus Korupsi Timah

37 hari lalu

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Kasus Korupsi Timah

PT Timah merupakan anak perusahaan BUMN yang mengelola seluruh rangkaian bisnis pertambangan timah. 3 bekas Direksinya jadi tersangka korupsi timah

Baca Selengkapnya

Berpendidikan Tinggi, Ini Profil 3 Direksi PT Timah yang Jadi Tersangka Korupsi

38 hari lalu

Berpendidikan Tinggi, Ini Profil 3 Direksi PT Timah yang Jadi Tersangka Korupsi

Tiga direksi PT Timah jadi tersangka korupsi. Diduga, perbuatan itu mereka lakukan saat masih menjabat.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Jokowi Enggan Bahas Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport, meski Kehilangan Rp30 T

41 hari lalu

Ini Alasan Jokowi Enggan Bahas Perpanjangan Ekspor Konsentrat Freeport, meski Kehilangan Rp30 T

Presiden Jokowi tidak akan membahas perpanjangan izin konsentrat tembaga PT Freeport, meskipun direkturnya mengingatkan bisa kehilangan Rp30 triliun

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Perpanjang Izin Tambang Vale Indonesia 20 Tahun

48 hari lalu

Menteri ESDM Perpanjang Izin Tambang Vale Indonesia 20 Tahun

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, bahwa PT Vale Indonesia Tbk (Inco) bakal mendapatkan perpanjangan kontrak karya berupa pemberian izin usaha pertambangan khusus atau IUPK.

Baca Selengkapnya