Ini Daerah dengan Cakupan Vaksinasi Dosis Pertama Masih di Bawah 50 Persen

Editor

Amirullah

Senin, 28 Februari 2022 07:30 WIB

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) kepada warga binaan saat pelaksanaan vaksinasi presisi Polri di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA, Karawang, Jawa Barat, Ahad, 27 Februari 2022. Sebanyak 600 warga binaan menerima vaksin COVID-19 dosis penguat untuk meningkatkan kekebalan imunitas warga binaan dan mencegah penyebaran COVID-19 terutama varian Omicron di area Lapas. ANTARA/M Ibnu Chazar

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartarto mengatakan masih ada beberapa provinsi yang cakupan vaksinasi dosis pertama di bawah 50 persen.

“Seperti Aceh, Sulawei Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua,” ujar Airlangga dalam konferensi pers usai ratas penanganan Covid-19, Ahad, 27 Februari 2022.

Sementara untuk booster, angkanya masih di bawah 10 persen. Juga cakupan dosis kedua untuk lansia akan dipercepat agar indikatornya mirip dengan di Jawa.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar semua orang bisa divaksin lengkap. Karena orang yang paling banyak meninggal adalah orang yang belum divaksinasi atau belum divaksinasi lengkap, dan juga orang yang memiliki komorbid dan lansia.

“Makanya kami menekankan pindah ke topik vaksinasi bahwa vaksinasi lansia dan juga kelengkapan dosis vaksinasi itu merupakan prioritas untuk kita lakukan sama-sama,” tutur Budi.

Advertising
Advertising

Sampai sekarang, Budi melanjutkan, sudah ada 344 juta dosis vaksin yang disuntikan. Untuk dosis pertama 190 juta dosis, sekitar 70 persen lebih rakyat Indonesia sudah disuntik. Budi berharap suntikan keduanya juga bisa cepat mengejar angka 70 persen.

Budi menargetkan sebelum lebaran atau akhir April 2022, orang yang sudah dicuntik dua dosis vaksin mencapai 70 persen dari populasi.

“Pesan kami divaksinasi, juga booster sekarang sudah boleh tiga bulan setelah vaksin kedua. Jadi untuk dewasa bukan hanya lansia saja, dewasa sudah boleh,” kata Budi.

Jika sudah tiga bulan divaksinasi lengkap, Budi menyarankan agar segera mengambil vaksin booster. Ia juga meminta agar masyarakat tidak pilih-pilih vaksin. Karena, menurut dia, sama ampuhnya.

“Secara angka ada perbedaan, tapi secara klinis kalau sudah diatas 250, bedanya titer antibodi 7.000 sama 7.200 atau 7.000 atau 8.000 sudah tidak ada artinya, yang penting kalau sudah diatas 250,” ujar Budi.

Berita terkait

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

4 jam lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

14 jam lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

15 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

15 jam lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

1 hari lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

1 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

4 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya