TEMPO.CO, Jakarta - Keadaan ekonomi sering kali menjadi penghalang seseorang untuk mendapatkan pendidikan, terlebih lagi di jenjang perguruan tinggi. Salah satu strategi pemerintah untuk membuka kesempatan bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ialah program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Program tersebut berbentuk pembiayaan sebesar Rp 700.000 per bulan yang disesuaikan dengan biaya hidup di masing-masing daerah.

Berdasarkan pedoman yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini syarat-syarat untuk menerima KIP:

1. Penerima KIP Kuliah adalah Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun berjalan atau lulus 2 (dua) tahun sebelumnya;
2. Memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi yang didukung bukti dokumen yang sah;
3. Lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui semua jalur masuk Perguruan Tinggi dan diterima di PTN atau PTS pada Program Studi yang telah terakreditasi.

Kemudian terkait keterbatasan ekonomi, penerima mesti menyertakan sejumlah dokumen sebagai bukti. Di bawah ini dokumen yang harus disiapkan:

1. Kepemilikan program bantuan pendidikan nasional dalam bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP); atau
2. Berasal dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH); atau
3. Pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau
4. Mahasiswa dari panti sosial/panti asuhan, atau
5. Mahasiswa dari keluarga yang masuk dalam desil kurang atau sama dengan kategori 4 (empat) pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Apabila tidak memenuhi salah satu syarat di atas tidak apa-apa. Minimal, penerima memenuhi persyaratan soal keadaan ekonomi keluarga. Adapun cara pendaftarannya yaitu dengan membuka halaman http://kip-kuliah.kemdikbud.go.id/. Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui aplikasi KIP Kuliah yang tersedia di Play Store.

VIOLA NADA HAFILDA

Baca juga: Ini Tahapan yang Harus Diikuti untuk Mendaftar KIP Kuliah