5 Fakta Denjaka, Pasukan Super Elite Milik TNI AL

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 28 Januari 2022 16:28 WIB

Anggota Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), berlari menuju laut untuk melakukan renang sejauh 10km, saat perayaan HUT ke-72 RI, di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah, 17 Agustus 2017. Sebanyak 75 anggota detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut, merayakan hari kemerdekaan dengan berenang sejauh 10km. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Jakarta - Detesemen Jala Mangkara atau disingkat Denjaka adalah pasukan khusus anti-teror yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL). Pasukan elite ini terdiri atas gabungan personel Komando Pasukan Katak dan Batalion Intai Amfibi.

Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No. Isn. 01/pIV/1984 pada 13 November 1984. Tugas utamanya yaitu membina kemampuan anti-teror, anti-sabotase, serta berbagai operasi klandestin lainnya.

Pasukan yang bermarkas di Jalan Gunung Sahari Nomor 67 Jakarta Pusat ini diyakini sebagai pasukan elite yang mematikan. Pasalnya, dilansir dari marinir.tnial.mil.id, komando operasional khusus Denjaka berada tepat di bawah Panglima TNI.

Selain itu, menjadi prajurit Denjaka diharuskan memiliki kemampuan terbaik dalam perang, baik di darat, laut, dan udara. Berikut lima fakta menarik seputar Denjaka yang dihimpun Tempo:

1. Terdiri dari Lima Datasemen

Organisasi Denjaka terdiri dari satu tim HQ. Di antaranya, yakni satu tim teknis dan empat elemen operasional. Melansir dari buku berjudul Elite: Pasukan Khusus Indonesia (1950-2008), kelima datasemen itu dirincikan sebagai berikut:

Advertising
Advertising

- Datasemen I, bertugas untuk menangani perkara anti-terorisme dan anti-pembajakan,
- Datasemen II, menangani serangan maritim dan misi pengumpulan intelijen,
- Datasemen III, untuk misi pencarian dan penyelamatan,
- Datasemen IV, bertugas permbongkaran bawah air.

2. Anggota Harus Ber-IQ Tinggi

Selain fisik yang harus kuat, anggota Denjaka dituntut untuk memiliki kemampuan IQ tinggi. Hal itu dilakukan karena pasukan elit ini sering melakukan operasi penyusupan. Sehingga dibutuhkan kemampuan menyerap materi secara cepat dan mampu mengaplikasikannya di lapangan.

Dalam proses pendidikan Denjaka, teori di kelas hanya memuat 20 persen saja. Selebihnya mereka akan praktik langsung di medan hutan, laut, dan udara. Karena itu, prajurit harus memiliki kemampuan teori dan praktik yang lebih guna mensukseskan misi rahasianya.

3. Latihan Super Keras dan Ketat

Seperti diberitakan Pusat Pendidikan Markas Besar TNI pada 28 Februari 2014, personel Denjaka harus menyelesaikan pelatihan selama empat bulan. Pelatihan itu disebut dengan Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL). Materi latihan yang dilakukan di Kawah Candradimuka, Situbondo, sangat keras dan ketat.

Calon prajurit harus melewati terpaan ombak laut yang ganas. Bahkan dalam misi penyelamatannya mereka kerap dilatih dengan posisi tangan dan kaki dalam keadaan terikat. Tak hanya di laut, mereka juga dituntut bertahan hidup di belantara hutan Alas Purwo serta melakoni terjun bebas di malam hari.

4. Dibekali Senjata Mematikan

Mengingat aktivitas yang dijalankan bersifat rahasia, prajurit Denjaka dibekali ragam jenis senjata khusus yang canggih dan tentunya mematikan. Dilansir dari militer.id, beberapa senjata di antaranya yaitu submachine gun MP5, CZ-58, HK PSG1, pistol Beretta, Daewoo K7, HK416, M4, SIG Sauer 9 mm, senapan mesin Minimi M60, Daewoo K3, senapan serbu G36, dan HK P30, Pindad ss-1.

5. Dijuluki Hantu Laut

Istilah “Hantu Laut” kerap disematkan untuk pasukan Denjaka mengingat kemampuannya yang sangat handal dalam menjaga kawasan laut Indonesia dari ancaman atau teror. Tak jarang mereka harus melakukan penyamaran demi menggagalkan sabotase atau pembajakan kapal, misalnya. Berkat kemampuannya itu, setiap prajurit Denjaka diklaim setara dengan 12 prajurit tempur biasa.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Ingin Menjadi Anggota Pasukan Khusus TNI AL Denjaka Kormar?

Berita terkait

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

3 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

13 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

15 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

16 hari lalu

TNI AL Kerahkan Kapal Perang untuk Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

TNI AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 untuk mengevakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

16 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

18 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

19 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

19 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya