Aktivis Berharap Pembahasan RUU TPKS Bisa Tuntas Juli 2022

Reporter

Indri Maulidar

Selasa, 18 Januari 2022 19:38 WIB

Anggota DPR RI saat mengikuti rapat paripurna ke-13 masa persidangan III tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) menjadi RUU Inisiatif DPR RI dan juga mengesahkan RUU Ibu Kota Negara (IKN) menjadi Undang-Undang. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Para aktivis dan pegiat yang terlibat dalam perlindungan korban kekerasan seksual merespons positif atas pengesahan Rancangan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) sebagai beleid inisiatif Dewan.

Dengan demikian, pembahasan bakal berlanjut dengan pemerintah. Meski jalan masih panjang, mereka menyambut baik pengesahan RUU yang diketok hari ini dalam paripurna DPR, Selasa, 18 Januari 2021.

“Ini merupakan satu langkah maju proses legislasi dalam mendorong proses pembahasan RUU ini,” kata Nurhasanah dari Forum Pengada Layanan, Selasa 18 Januari 2022.

Forum Pengada Layanan adalah kumpulan lembaga yang bekerja mendampingi perempuan korban kekerasan seksual di seluruh Indonesia. Ada 115 lembaga yang tergabung dalam forum ini.

Mereka mendorong agar pembahasan antara DPR dan pemerintah selesai setidaknya Juli 2022. Proses pembahasan juga harus dilakukan terbuka dan melibatkan seluruh kelompok masyarakat mulai dari penyintas, keluarga korban, hingga lembaga pendamping korban. “Kami mengajak masyarakat untuk terus mengawal proses pembahasan hingga selesai,” kata dia.

Paripurna DPR yang mengesahkan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagai inisiatif DPR berlangsung sekitar tiga jam. RUU Ibu Kota Negara juga disahkan dalam paripurna tersebut.

Advertising
Advertising

Usai paripurna, sejumlah aktivis ini menggelar konferensi pers di gedung DPR RI. Mereka bergembira dan saling berpelukan dengan mengucapkan selamat kepada satu sama lain.

Hanya fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menolak menyetujui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Mereka menilai beleid ini tidak mengatur tentang zina dan gay. Sejak awal, dua hal ini memang menjadi perhatian utama partai yang identik dengan pemilih muslim ini.

“Kami menolak RUU TPKS untuk diusulkan sebagai usul DPR,” kata Kurniasih Mufidayati dari PKS. “Bukan karena kami menolak perlindungan dan keadilan bagi korban kekerasan seksual, tetapi karena RUU ini belum komprehensif membahas soal zina dan penyimpangan seksual.”

Adapun fraksi-fraksi lain menyetujuinya dengan beberapa catatan. Demokrat, misalnya, mengingkan topik pencegahan menjadi isu yang dominan dalam pembahasan. Fraksi PPP dan Gerindra juga menginginkan pidana bagi gay dan seks di luar nikah.

Menurut Forum Pengada Layanan, ada beberapa isu krusial yang harus dibahas. Antara lain, pasal tentang bentuk kekerasan seksual yang semakin dipangkas DPR yaitu perkosaan, pemaksaan aborsi, pemaksaan pelacuran, perbudakan seksual, dan pemaksaan perkawinan.

Mereka juga meminta DPR dan pemerintah menghilangkan pasal asas iman, takwa dan akhlak mulia karena tidak sesuai dengan asas pembentukan peraturan perundang-undangan dalam UU No.12 Tahun 2011.

INDRI MAULIDAR

Baca: Sejumlah Fraksi Ingin RUU TPKS Mengatur Zina dan Gay

Berita terkait

Survei Litbang Kompas: Pemilih PKS Alihkan Dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno

36 detik lalu

Survei Litbang Kompas: Pemilih PKS Alihkan Dukungan kepada Pramono Anung-Rano Karno

Survei Litbang Kompas menemukan perpindahan dukungan pemilih PKS dari Ridwan Kamil-Suswono ke Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Ragukan Hasil Survei Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono yang Stagnan

3 menit lalu

Politikus PKS Ragukan Hasil Survei Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono yang Stagnan

Hasil beberapa lembaga survei menunjukan elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono disalip pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

Baca Selengkapnya

PKS Incar Suara Anak Abah untuk Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono

56 menit lalu

PKS Incar Suara Anak Abah untuk Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono

PKS mengincar suara pendukung Anies atau yang biasa disebut 'Anak Abah' untuk memenangkan RK-Suswono dalam Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Giliran PKS Klaim Prabowo dan Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

57 menit lalu

Giliran PKS Klaim Prabowo dan Jokowi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

PKS meyakini Presiden Prabowo dan Jokowi mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. Ia juga mengklaim dukungan dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Dasco Soal Nasib Surpres Capim KPK di DPR: Saya Enggak Baca Suratnya

1 jam lalu

Dasco Soal Nasib Surpres Capim KPK di DPR: Saya Enggak Baca Suratnya

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad irit bicara soal kelanjutan seleksi Capim KPK. Ia mengaku tak mengetahui perkembangan terkini soal itu.

Baca Selengkapnya

Soal RUU Penyiaran Masuk Prolegnas atau Tidak, Komisi I DPR Serahkan ke Baleg

1 jam lalu

Soal RUU Penyiaran Masuk Prolegnas atau Tidak, Komisi I DPR Serahkan ke Baleg

Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, menyerahkan kepada Baleg apakah RUU Penyiaran akan masuk dalam Prolegnas atau tidak.

Baca Selengkapnya

Tok! Paripurna DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna dan Estella Loupattij

2 jam lalu

Tok! Paripurna DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna dan Estella Loupattij

Rapat paripurna DPR menyetujui permohonan naturalisasi atlet Kevin Diks, Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij.

Baca Selengkapnya

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

19 jam lalu

Terkini: Dirut dan Komut Pertamina Dijabat Kader Gerindra, Erick Thohir Buka Suara Alasan Dicopotnya Nicke Widyawati

Pemerintah merombak direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) dengan menempatkan petinggi Partai Gerindra sebagai dirut dan komut.

Baca Selengkapnya

DPR dan Kemenpora Bahas Naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupattij untuk Timnas Indonesia

20 jam lalu

DPR dan Kemenpora Bahas Naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupattij untuk Timnas Indonesia

Kemenpora mengusulkan naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna Cornellia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij.

Baca Selengkapnya

DPR dan BIN Bahas Proses Pengamanan saat Pilkada 2024

21 jam lalu

DPR dan BIN Bahas Proses Pengamanan saat Pilkada 2024

Ahmad Muzani mengatakan, pengamanan saat Pilkada tersebut juga merupakan fokus kerja BIN dalam 100 hari pertama.

Baca Selengkapnya