Jokowi Minta Penerima Dosis Lengkap Segera Ikut Vaksinasi Booster

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 18 Januari 2022 16:35 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat (kiri) menyapa warga di Pasar Sederhana, Bandung, Jawa Barat, Senin 17 Januari 2022. Presiden Joko Widodo memberikan paket sembako dan bantuan langsung tunai bagi pedagang pasar, pedagang kaki lima dan pedagang asongan di Pasar Sederhana. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap untuk segera mengikuti vaksinasi booster demi mencegah penularan Covid-19, utamanya varian Omicron.

"Bagi yang sudah vaksin pertama, segera vaksin untuk yang kedua. Dan bagi yang sudah dua kali vaksin, segera cari vaksin ketiga atau vaksin boster. Semuanya gratis, karena vaksin ini penting demi keselamatan kita semuanya," ujar Jokowi seperti disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 18 Januari 2022.

Berdasarkan surat Edaran bernomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (booster), vaksinasi booster bagi warga lansia dilaksanakan serentak di semua kabupaten atau kota mulai Rabu, 12 Januari 2022. Vaksin penguat bisa diberikan kepada lansia tanpa melihat kriteria cakupan vaksinasi daerah tersebut.

Sementara vaksin booster bagi masyarakat rentan non-lansia sudah bisa digelar di wilayah dengan capaian vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dari total populasi dan dosis pertama untuk warga lansia minimal 50 persen.

Secara teknis penerima vaksin booster harus daftar ke aplikasi PeduliLindungi untuk mendapatkan e-ticket. Setelah mendapatkan e-ticket pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi booster.

Jika termasuk kelompok prioritas tetapi belum mendapatkan tiket dan jadwal vaksinasi di aplikasi PeduliLindungi, masyarakat bisa datang langsung ke fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat dengan membawa KTP dan surat bukti vaksinasi dosis 1 dan 2.

DEWI NURITA

Baca: Menkes Minta Masyarakat Tak Panik Jika Kasus Covid Naik Akibat Omicron, Sebab...

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

10 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

11 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

11 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

14 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya