TEMPO Interaktif, Semarang: Gubernur Jawa Tengah memutuskan penelitian analisis dampak lingkungan pabrik semen di Pati oleh PT Semen Gresik akan diulang. Keputusan diambil setelah Gubernur Bibit Waluyo bertemu warga penolak pabrik semen.
Sebanyak 14 orang Pati penolak pabrik semen bertemu Bibit untuk membicarakan pabrik bernilai Rp 3,5 triliun ini di Semarang pada Sabtu (10/1).
Seusai pertemuan, salah satu warga, Hardi, menyatakan Gubernur akan merombak tim analisis linkungan dari Universitas Diponegoro yang sebelumnya sudah mengeluarkan laporan bernada positif bagi PT Semen Gresik.
"Akan ada orang-orang baru yang akan ikut meneliti, terutama dari pihak kita," kata Hardi, salah satu aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Gunung Kendeng.
Keputusan ini membuat hasil penelitian Universitas Diponegoro, yang menjadi dasar Gubernur mengeluarkan surat kelayakan lingkungan pendirian pabrik semen bertanggal 31 Desember, belum bisa diberlakukan.
Hardi mengatakan kajian Universitas Diponegoro tidak independen dan tidak melibatkan masyarakat. Selain itu, dana penelitian dari PT Semen Gresik yang, menurutnya, bisa mempengaruhi independensi peneliti.
Tapi Hardi belum bisa mengatakan bagaimana sikap kelompoknya jika nantinya penelitian lingkungan baru itu juga positif bagi berdirinya pabrik semen. "Kita lihat saja nanti," katanya.
ROFIUDDIN
Berita terkait
KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung
19 jam lalu
KLHK saat ini memburu 58 buron tersangka pidana lingkungan hidup. Bentuk tim khusus bernama Satgasus Cakra.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
21 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan
43 hari lalu
Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.
Baca SelengkapnyaMengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya
58 hari lalu
Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.
Baca SelengkapnyaAlasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung
15 Maret 2024
Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.
Baca Selengkapnya4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK
4 Maret 2024
Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi
13 Februari 2024
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.
Baca SelengkapnyaPertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu
31 Januari 2024
Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.
Baca SelengkapnyaAnies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?
29 Januari 2024
Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?
Baca SelengkapnyaTemui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim
28 Januari 2024
Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
Baca Selengkapnya