Pekerja Wisma Atlet Diduga Tertular Omicron dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Jumat, 17 Desember 2021 09:11 WIB

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Desember 2021. Setelah dikarantina selama sepekan di Wisma Atlet, pasien dengan varian Omicron tersebut sudah dinyatakan negatif. TEMPO/Ridho Fadilla

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan masih menelusuri riwayat kontak erat dari kasus pertama konfirmasi varian Omicron, yang ditemukan dari salah satu petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran. Petugas berinisial N tersebut diduga tertular varian baru Covid-19 itu dari pelaku perjalanan negeri.

"Petugas tersebut di daerah Wisma Atlet yang merupakan tempat karantina pelaku perjalanan luar negeri dan bisa tertular dari sana," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tempo pada Jumat, 17 Desember 2021. Nadia memastikan belum terjadi transmisi lokal virus Omicron. "Transmisi lokal pasti belum".

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19
sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan. Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran sampai tujuh hari ke depan guna mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan pemerintah harus segera menemukan siapa yang pertama kali menulari petugas kebersihan Wisma Atlet itu.

Menurut Yoga, ada dua kemungkinan. Pertama, warga yang baru datang dari luar negeri dan dikarantina di Wisma Atlet. Atau kedua, tertular dari sesama petugas wisma Atlet. "Kalau kemungkinan pertama, maka tentu akan dapat dilacak karena daftar semua pasien wisma atlet di 14 hari ke belakang. Begitu pun dengan kemungkinan kedua, harus dicek dengan siapa saja dia kontak dalam 14 hari terakhir," ujar Yoga.

Ia menyebut, penelusuran kontak erat harus cepat dilakukan agar virus tidak menyebar semakin luas. Jika penular pertama sudah ditemukan, ujar Yoga, maka harus diumumkan kepada publik tempat yang pernah dikunjungi pasien N, dan juga penular ke pasien N. "Ini harus diumumkan agar publik bisa waspada," tuturnya.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

5 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

5 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

1 hari lalu

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan akan mendapatkan contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji untuk diuji

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

2 hari lalu

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

Sistem kelas 1-3 BPJS Kesehatan diganti jadi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS yang mulai berlaku Juni 2025.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

5 hari lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

9 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

9 hari lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

12 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya