Rencana PPKM Level 3 Batal, PAN Kritik Ketidakpastian Pemerintah Buat Kebijakan

Selasa, 7 Desember 2021 17:00 WIB

Anak-anak bermain di kawasan Monas saat penerapan PPKM level 2 di Jakarta Pusat, Ahad, 5 Desember 2021. TEMPO/Ridho Fadilla

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Dewan Perwakilan Rakyat, Saleh Partaonan Daulay, mengkritik ketidakpastian pemerintah dalam membuat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 untuk menanggulangi penularan Covid-19 di masa libur Natal dan Tahun Baru. Menurut Saleh, rencana PPK dibatalkan pemerintah sebelum kebijakan itu diberlakukan.

Saleh menyebut bahwa pembatalan PPKM Level 3 memicu sorotan publik lantaran aturan tersebut belum sempat berjalan tapi sudah dievaluasi dan diganti. "Kelihatan bahwa pemerintah belum melakukan kajian dari seluruh aspek sebelum menetapkan kebijakan tersebut," kata Saleh melalui siaran pers, Selasa, 7 Desember 2021.

Dia belum mengetahui detail alasan pemerintah membatalkan rencana PPKM Level 3. Menurut dia, pemerintah sedang berupaya membuat kebijakan yang seimbang di seluruh wilayah Indonesia. Apalagi tidak semua daerah memiliki kondisi yang sama. Terutama kini Indonesia jauh lebih siap menghadapi pandemi Covid-19 dibanding tahun lalu.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, sebelumnya mengumumkan rencana PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah secara nasional pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Pemerintah juga melarang adanya mobilisasi masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. Kebijakan tersebut ditempuh untuk menghindari ledakan penularan Covid-19 akibat banyaknya mobilisasi manusia.

Dua pekan kemudian, pemerintah tiba-tiba mengumumkan membatalkan aturan PPKM Level 3. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Nantinya penetapan PPKM selama libur Natal dan Tahun Baru bakal mengikuti penilaian situasi pandemi sesuai dengan aturan yang ada. "Syarat perjalanan akan tetap diperketat, terutama di perbatasan untuk penumpang luar negei," kata Luhut.

Advertising
Advertising

Luhut menyampaikan bahwa perjalanan luar negeri harus menunjukkan tes polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan. Pemerintah juga bakal memberlakukan karantina selama 10 hari bagi setiap kedatangan penumpang dari luar negeri. Di luar itu, pemerintah juga akan memperketat tracing, testing, dan treatment.

Saleh menambahkan ia menduga terdapat beberapa hal yang menyebabkan pemerintah mengubah kebijakan PPKM Level 3. Pertama, PPKM Level 3 ditolak oleh sebagian anggota masyarakat. Kata dia, penolakan banyak disampaikan melalui media sosial. Kedua, ada sebagian ahli dan akademisi yang memberikan pandangan penolakan terhadap kebijakan tersebut. "Pemerintah kelihatannya mendengarkan masukan ini," kata Saleh.

Ketiga, pemerintah disebut ingin menjaga agar roda perekonomian di tingkat bawah agar tetap berjalan dengan baik. Satu di antaranya memberi kelonggaran masyarakat tetap bekerja seperti biasa. Kata Saleh, artinya nantinya kehidupan perekonomian bakal tetap stabil di masa libur Natal dan Tahun Baru. "Keempat, pemerintah tentu menyadari bahwa kondisi antara daerah yang satu dengan yang lain berbeda. Karena itu, ada yang perlu diketatin sampai level 3, ada yang level 2, dan mungkin ada yang hanya pada level 1."

A

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

57 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

6 Maret 2024

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

26 Desember 2023

Pengunjung Kota Tua Bicara Covid-19 Meningkat: Khawatir tapi ....

Pantauan TEMPO, belum ada imbauan penerapan protokol kesehatan dari pengelola Kota Tua imbas dari meningkatnya kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

20 Desember 2023

Saran Epidemiolog untuk Cegah Lonjakan Kasus COVID-19 di Liburan Akhir Tahun

Protokol kesehatan adalah kunci pencegahan COVID-19 dan untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19 saat liburan akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

19 Desember 2023

Gibran Belum Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat saat Kasus Covid-19 Naik

Gibran belum memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

15 Desember 2023

Puncak Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Diprediksi 2 Minggu Lagi

Dinas Kesehatan DKI memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Lagi Hari Ini, Total Ada 365

13 Desember 2023

Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Bertambah Lagi Hari Ini, Total Ada 365

Kasus aktif Covid-19 di Jakarta hari ini kembali bertambah. Total kini ada 365 pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Selengkapnya