Jokowi Kumpulkan Petinggi PLN - Pertamina, Bahas Peta Jalan Energi Hijau

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 20 November 2021 11:45 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bersama jajaran direksi dan komisaris lainnya memberikan keterangan pers saat meninjau ke kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 21 Desember 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumpulkan jajaran direksi hingga komisaris dari dua perusahaan BUMN, Pertamina dan PLN, Selasa, 16 November 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam acara itu, Jokowi memberikan arahan agar segera mempersiapkan transisi energi nasional ke energi hijau.

Sesuai pertemuan di KTT G20 dan di COP26 di Eropa awal bulan lalu, Jokowi mengatakan transisi energi ini tidak bisa ditunda lagi. Kepala negara meminta agar desain utama peralihan energi harus mulai disiapkan.

"Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun lagi akan apa, 10 tahun lagi akan stop batu bara misalnya. Sudah harus konkrit dan jelas, dan detail. Bukan hanya makronya, tapi detail rencana itu ada," kata Jokowi dalam arahannya yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 20 November 2021.

Jokowi menegaskan energi fosil akan dihentikan sepenuhnya pada suatu saat nanti. Padahal saat ini di PLN saja penggunaan batu baranya masih sangat besar. Pertamina pun bisnisnya masih mengandalkan bisnis minyak dan gas. Hal ini akan berimbas jika di masa depan penggunaan mobil listrik dan kompor listrik akan semakin masif.

"Tugas saudara-saudara mencari teknologi yang paling murah yang mana. tugasnya ke situ. Dan ini kerja cepet-cepetan. Karena siapa yang bisa mengambil peran secepatnya itu yang akan mendapatkan keuntungan," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Jokowi mengatakan 67 persen energi nasional Indonesia masih disuplai oleh batu bara alias coal, fuel itu 15 persen, dan gas 8 persen. Jika sumber energi itu bisa dialihkan ke energi yang lebih hijau, ia mengatakan, Indonesia bisa mendapat untung yang lebih besar.

"Misalnya, mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena PLN oversupply, artinya supply dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina akan turun," kata Jokowi.

Jika ini bisa dilakukan, menurut Jokowi, Indonesia bisa memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran. Masalah neraca ini sudah berpuluh-puluh tahun tak bisa diselesaikan karena persoalan impor minyak nasional terlalu besar sekali.

"Dan itu mempengaruhi currency kita. Mempengaruhi yang namanya cost dollar kita. Karena tiap bulan Pertamina harus menyediakan, harus beli dollar di pasar dalam jumlah yang tak kecil, besar sekali," kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta jajaran direksi dan komisaris agar mulai mempersiapkan strategi. Mereka diminta mengidentifikasi sumber daya yang bisa dialihkan ke energi yang lebih hijau seperti hydro, geothermal, surya, hingga bio.

"Karena akan diteken kita (oleh dunia). Jangan berinvestasi di Indonesia karena masih pakai fosil. Jangan beri bantuan ke Indonesia karena masih menggunakan fosil. Menekannya kayak gitu. Ini yang harus kita antisipasi," kata Jokowi.

Baca juga: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida Bertelepon dengan Jokowi

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

9 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

12 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

14 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Pertamina Merilis Competency Development Program

16 jam lalu

Pertamina Merilis Competency Development Program

Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya