Nadiem: Kurikulum Lingkungan Hidup Penting Untuk Transformasi Pendidikan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 17 November 2021 19:43 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim meresmikan lanjutan bantuan kuota data internet dan bantuan uang kuliah tunggal tahun 2021, Rabu, 4 Agustus 2021. Kredit: Tangkapan Layar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan pendidikan lingkungan hidup yang mengedepankan konsep berkelanjutan penting untuk transformasi sistem pendidikan. Sebab, dampak perubahan iklim sudah terlihat dan dirasakan.

"Kita harus mengakui bahwa jika dibandingkan negara maju, Indonesia cukup ketinggalan sistem pendidikannya. Yaitu, belum berhasil membangun kesadaran guru dan orang tua bahwa edukasi lingkungan hidup adalah cara untuk menyelamatkan generasi penerus," ujarnya dalam diskusi publik yang diselenggarakan Change.org pada Rabu, 17 November 2021.

Menurut dia, masyarakat perlu menghasilkan langkah-langkah spesifik terkait edukasi isu lingkungan dan perubahan iklim. Selain itu, dia juga menilai bahwa hal penting lainnya terkait edukasi perubahan iklim adalah nilai-nilai kearifan lokal dalam pendidikan. Dia menyatakan bahwa jangan sampai kebutuhan-kebutuhan manusia mengorbankan alam.

Menurut Nadiem, transformasi holistik sistem pendidikan menjadi salah satu tujuan program merdeka belajar yang mengedepankan pendidikan iklim. Maka, kurikulum akan jadi aspek utama untuk dievaluasi.

Nadiem juga mengapresiasi anak-anak muda yang mulai membicarakan soal perubahan iklim agar bisa masuk dalam kurikulum di sekolah.

Advertising
Advertising

Sementara itu, perwakilan Climate Education Now, Supandi Saputra, mengatakan ia dan teman-temannya memulai petisi di Change.org untuk mendorong agar pemerintah segera memasukkan kurikulum iklim.

Menurut Supandi, anak muda adalah salah satu kelompok paling rentan atas dampak krisis iklim. “Jika krisis iklim terus berlanjut, ke depannya, kami akan menanggung beban kelaparan dan kekurangan gizi paling parah, dan penyakit-penyakit seperti sesak napas”, kata Supandi.

JESSICA

Berita terkait

Super Topan Kong-rey Terjang Taiwan: Satu Tewas, 73 Terluka, dan 2 Turis Asing Hilang

2 hari lalu

Super Topan Kong-rey Terjang Taiwan: Satu Tewas, 73 Terluka, dan 2 Turis Asing Hilang

Topan Super Kong-rey adalah salah satu badai terkuat yang melanda Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

3 hari lalu

PSPK Dukung Wajib Belajar 13 Tahun, Ini Alasannya

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, telah menegaskan komitmen pemerintah untuk menyelenggarakan wajib belajar 13 tahun.

Baca Selengkapnya

Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Unpam, Cagub Jakarta, dan Parade Monster Plastik di Top 3 Tekno

Universitas Pamulang (Unpam) yang tak berharap menjadi perguruan tinggi negeri atau PTN masih mengisi berita terpopuler pagi ini.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Bilang akan Advokasi Anggaran Pendidikan Supaya Lebih Efektif

4 hari lalu

Komisi X DPR Bilang akan Advokasi Anggaran Pendidikan Supaya Lebih Efektif

JPPI menilai anggaran pendidikan 20 persen digunakan secara suka-suka oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Gunung Fuji Belum Bersalju hingga Akhir Oktober, Pertama dalam 130 Tahun

4 hari lalu

Gunung Fuji Belum Bersalju hingga Akhir Oktober, Pertama dalam 130 Tahun

Turunnya salju di Gunung Fuji menjadi tanda musim dingin telah tiba, biasanya awal Oktober.

Baca Selengkapnya

Republik Cek Buka Kantor Konsulat di UGM

4 hari lalu

Republik Cek Buka Kantor Konsulat di UGM

Kedutaan Besar Republik Cek membuka Kantor Perwakilan Konsulat Jenderal Kehormatan di UGM untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan budaya.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi X DPR Buka Suara soal Peluang Keberlanjutan Kurikulum Merdeka

4 hari lalu

Ketua Komisi X DPR Buka Suara soal Peluang Keberlanjutan Kurikulum Merdeka

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan akan mengkaji Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi Pendidikan DPR Sebut Wajib Belajar 13 Tahun Belum Punya Payung Hukum

4 hari lalu

Ketua Komisi Pendidikan DPR Sebut Wajib Belajar 13 Tahun Belum Punya Payung Hukum

Hetifah mengatakan rencana pemerintah untuk menerapkan wajib belajar 13 tahun mendapat dukungan dari Komisi X DPR.

Baca Selengkapnya

Provinsi Kaluga Rusia Dorong Kerja Sama Ekonomi dengan Indonesia

4 hari lalu

Provinsi Kaluga Rusia Dorong Kerja Sama Ekonomi dengan Indonesia

Provinsi Kaluga, Rusia, mendorong kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi X DPR Dukung Pemerintah Terapkan Wajib Belajar 13 Tahun

4 hari lalu

Ketua Komisi X DPR Dukung Pemerintah Terapkan Wajib Belajar 13 Tahun

Politikus Partai Golkar itu juga mengatakan saat ini rencana implementasi wajib belajar 13 tahun belum memiliki payung hukum

Baca Selengkapnya