Generasi Emas Indonesia Bergantung Pada Kesehatan Ibu dan Anak

Rabu, 17 November 2021 10:29 WIB

Webinar yang diadakan BKKBN, bertemakan Perencanaan Kehamilan dan Keluarga Berkualitas untuk Pemenuhan Hak Ibu dan Anak menuju Generasi Emas Indonesia Maju.

INFO NASIONAL-Data lengkap dan memadai yang mewajibkan pemeriksaan status gizi setiap pasangan pengantinyang akan menikah perlu terus dilakukan. Sehingga, setiap keluarga dikawal kesehatan dan perkembangannya termasuk pasangan yang baru menikah, ibu hamil hingga bayi dan anak agar menghasilkan keluarga sehat dan berkualitas.

“Aplikasi yang dikembangkan BKKBN berupa aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Juga pencegahan stunting, kematian ibu dan bayi juga merawat dan menyiapkan kehamilan dan 1000 hari pertama kehidupan bayi dan anak adalah langkah untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas,” ujar Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) HastoWardoyo, Selasa, 16 November 2021.

Hasto menjadi pembicara utama Webinar Nasional bertema “Perencanaan Kehamilan dan Keluarga Berkualitas untuk Pemenuhan Hak Ibu dan Anak Menuju Generasi Emas Indonesia Maju” . Acara ini mengundang berbagai kalangan untuk menghasilkan pandangan umum tentang kesehatan generasi bangsa sejak dini.

Menurut Dewan Pembina ARA Foundation Anda Sapardan, Indonesia tak memiliki waktu yang panjang untuk menciptakan Generasi Emas sehingga dibutuhkan sinergi semua pihak untuk mengetahui kondisi keluarga terutama ibu.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Brian Sriprahastuti berpendapat Generasi Indonesia Emas harus memperhatikan tingginya kematian ibu dan bayi. “Tahun 2015 diestimasikan ada dua kematian ibu di Indonesia setiap jamnya. Dalam tiga dekade tak terjadi penurunan angka kematian ibu yang cukup bermakna,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut Brian, rata-rata angka kematian ibu di dunia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup.Sedangkan angka kematian ibu di Indonesia Tahun 2020 meningkat hingga 418 dibanding 2019. Untuk menuju Generasi Indonesia Emas, pemerimtah harus menyediakan aksesibilitas layanan kebidanan, meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, dan menciptakan lingkungan bidan bekerja secara efektif.

Karena itu RPJMN 2020-2026 menargetkan terobosan dan aksi percepatan penurunan Angka Kematian Ibu untuk mencapai 183/100 ribu kelahiran hidup pada 2024 dapat tercapai dengan intervensi yang efektif dan cepat.”Hal itu dapat diwujudkan lewat investasi pada bidan sebagai bagian reformasi sistem kesehatan dari tata kelola lingkungan kerja, kualitas dosen dan praktek klinis pada institusi pendidikan. Juga investasi pada layanan keluarga berencana untuk pengendalian penduduk dan terciptanya keluarga yang berkualitas,” ujar Brian.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan dukungan terhadap keluarga yang berkualitas dapat dilakukan dengan menekan berbagai kondisi negatif seperti tingginya anemia dan morbiditas. “Sehingga pencapaian ilmudan teknologi perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan yang potensial. Begitu pun lini di lapangan seperti keberadaan bidan dan tenaga kesehatan,sebagai tulang punggung perencanaan kehamilan dan keluarga berkualitas,” katanya.

Muhajir menyatakan lima fase penting untuk dipantau terhadap pembentukan generasi emas Indonesia. Fase pertama masa kehamilan, bayi atau anak hingga usia 5 tahun yang membutuhkan pemantauan lewat posyandu, serta sarana dan prasarana kesehatan yang holistik.

Fase kedua dan ketiga yakni pendidikan dasar dan wajib belajar hingga usia 12 tahun serta memasuki masa perguruan tinggi. Fase keempat dan kelima yakni pekerjaan dan berumah tangga serta kesehatan masyarakat.

Sinkronisasi program Keluarga Berencana harus dilakukan terintegrasi termasuk pogram pencegahan stunting, perlu dilakukan secara gotong-royong. “Tantangan yang tidak mudah sehingga memerlukan kolaborasi dari pemerintah pusat, kepala daerah hingga tingkat desa yang menjadi kunci keberhasilan.Ini sesuai dengan RPJMN 2020-2026 untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat dan cerdas serta mampu beradaptasi dan berinovasi,” ujar Muhajir.

Webinar yang digelar BKKBN ini dibuka oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen John Jenkins dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Agung Suprapto. Narasumber lainnya yakni Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi, President Elect PP POGI Yudi M Hidayat dan Advisor ARA Foundation Ari Waluyo.(*)

Berita terkait

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

51 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Gotong Royong Merdekakan Anak Indonesia Dari Stunting

16 Agustus 2023

Gotong Royong Merdekakan Anak Indonesia Dari Stunting

Terdapat Lima Pilar Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting

Baca Selengkapnya

Hari Kependudukan Dunia 2023, Kepala BKKBN Tegaskan Kesetaraan Gender

12 Juli 2023

Hari Kependudukan Dunia 2023, Kepala BKKBN Tegaskan Kesetaraan Gender

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menegaskan masyarakat global harus memajukan kesetaraan gender untuk menciptakan dunia yang lebih adil, tangguh, dan berkelanjutan dengan kemungkinan tak terbatas.

Baca Selengkapnya

USU Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan

6 Juli 2023

USU Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan

USU berhasil meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi yang peduli terhadap kependudukan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Baca Selengkapnya

Mengulik Sejarah dan Alasan di Balik 29 Juni Ditetapkan Hari Keluarga Nasional

29 Juni 2023

Mengulik Sejarah dan Alasan di Balik 29 Juni Ditetapkan Hari Keluarga Nasional

Hari Keluarga Nasional adalah sebuah perayaan yang diadakan untuk memperingati pentingnya peran keluarga dalam kehidupan masyarakat.

Baca Selengkapnya

BPIP Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan

16 Februari 2023

BPIP Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan

Sekitar 7-8 orang eror karena stunting maka suatu saat akan menjadi beban negara

Baca Selengkapnya

Kemiskinan Ekstrem di DKI Naik Jadi 95.668 Orang, BKKBN: Mestinya Enggak Ada Lagi

31 Januari 2023

Kemiskinan Ekstrem di DKI Naik Jadi 95.668 Orang, BKKBN: Mestinya Enggak Ada Lagi

Seharusnya tidak ada kemiskinan ekstrem di Jakarta, bantuan sudah banyak.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Wanita Muda Berisiko Alami Serangan Jantung

18 Januari 2023

Inilah Alasan Wanita Muda Berisiko Alami Serangan Jantung

Wanita muda berisiko alami serangan jantung sebab gaya hidup tak sehat.

Baca Selengkapnya

Naomi Watts Ingin Menghilangkan Stigma Menopause

9 Juni 2022

Naomi Watts Ingin Menghilangkan Stigma Menopause

Naomi Watts mengaku kata menopause sempat membuatnya takut

Baca Selengkapnya

Berulang Kali Mengalami Infeksi Jamur Miss V Jangan Disepelekan

11 Maret 2022

Berulang Kali Mengalami Infeksi Jamur Miss V Jangan Disepelekan

Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur (ragi) di vagina.

Baca Selengkapnya