Gema Resolusi Jihad di Tengah Pertempuran 10 November 1945

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Selasa, 9 November 2021 20:06 WIB

Hari Pahlawan 10 November mengingatkan pertempuran hebat setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. DOK. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tidak bisa dilepaskan dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh para kiai Nahdlatul Ulama (NU). Dilansir dari Majalah Tempo, Resolusi Jihad tercatat sebagai salah satu narasi yang turut berkontribusi membakar semangat para arek Surabaya dalam pertempuran tersebut. Hal tersebut terlihat dari orasi Bung Tomo yang selalu memekikkan “Allahu Akbar” pada setiap pembuka dan penutup pidatonya di depan para arek-arek Surabaya.

Pekikan “Allahu Akbar” dalam setiap pembuka dan penutup Bung Tomo memiliki peran besar dalam Pertempuran 10 November 1945. William H. Frederick dalam bukunya yang berjudul Pandangan dan Gejolak: Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia mengungkapkan bahwa pekikan “Allahu Akbar” dalam setiap pidato Bung Tomo memiliki peran besar untuk menarik perhatian umat Islam di Surabaya. Umat Islam di Surabaya memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi masih sangat jarang disorot.

Resolusi Jihad NU pada dasarnya memang tidak bisa dilepaskan dari upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dilansir dari nu.or.id, Resolusi Jihad lahir ketika Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang seluruh konsul NU dari berbagai penjuru daerah untuk melaksanakan rapat pada 21 Oktober 1945.

Rapat yang bertujuan untuk menentukan sikap atas kembalinya penjajah setelah kemerdekaan tersebut akhirnya menghasilkan Resolusi Jihad pada hari selanjutnya. Salah satu poin penting dari resolusi tersebut adalah kewajiban mengikuti perang bagi seluruh umat Islam yang berada pada jarak 94 kilometer dari medan pertempuran.

Wacana yang dibawa oleh Resolusi Jihad tersebut akhirnya menyebar ke berbagai penjuru Nusantara. Masih dikutip dari Majalah Tempo, teks Resolusi Jihad dikirimkan kepada Presiden Sukarno dan Jenderal Sudirman. Beberapa koran besar saat itu, seperti Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, juga memuat teks Resolusi Jihad. Bagi kalangan NU, hari lahir Resolusi Jihad dijadikan sebagai tanggal perayaan Hari Santri Nasional.

Advertising
Advertising

Dalam konteks Pertempuran 10 November 1945, Resolusi Jihad disebarkan oleh Bung Tomo melalui pidato-pidatonya. Wacana Resolusi Jihad sampai kepada Bung Tomo dengan berbagai cara. Dilansir dari Majalah Tempo, Bung Tomo merupakan seorang yang dekat dengan kalangan NU, seperti KH. Hasyim Asy’ari dan putranya, KH. Wahid Hasyim.

Beberapa hari sebelum insiden perobekkan bendera Belanda di Hotel Yamato, Bung Tomo diberi secarik kertas berisi fatwa Jihad melawan Belanda oleh KH. Hasyim Asy’ari. Secarik kertas tersebut diberikan kepada Bung Tomo ketika ia melakukan kebiasaan lamanya, yakni berkunjung ke pesantren untuk menemui para kiai dan memohon doa.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Takbir Bung Tomo dan Resolusi Jihad Pertempuran Surabaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

17 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

2 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

3 hari lalu

Ketua MK Sempat Tegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena Izin Tinggalkan Sidang

Hakim MK menegur Ketua KPU Hasyim Asy'ari karena meminta izin meninggalkan sidang, padahal sidang baru dimulai kurang dari 30 menit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

7 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

7 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

8 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan MK, KPU Bakal Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

13 hari lalu

Usai Putusan MK, KPU Bakal Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

KPU akan menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

13 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya