Dewan Sesalkan Penghentian Kasus Pembalakan Liar di Riau

Reporter

Editor

Jumat, 26 Desember 2008 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Anggota Komisi Energi, Pertambangan, dan Lingkungan Hidup DPR RI, Alvin Lie, menyesalkan penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap 13 dari 14 perusahaan yang diduga terlibat pembalakan liar pada Senin lalu.

"Ini kemunduran bagi kepolisian. Padahal negara lagi fokus pada pemberantasan pembalakan liar," katanya saat dihubungi, Jumat (26/12). Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional ini akan memanggil Kepala Kepolisian RI untuk mempertanyakan keluarnya surat itu.

Komisi Lingkungan Hidup, kata dia, akan berkoordinasi dengan Komisi Kehutanan dan Komisi Hukum DPR. "Kami minta transparansi dalam penanganan kasus itu," katanya, "Ini bukan kasus kecil. Publik perlu tahu penyebab penghentian itu."

Sebelumnya, Kepala Polda Riau, Brigadir Jenderal Hadiatmoko menyatakan perintah itu dikeluarkan karena berbagai syarat hukum dalam kasus ini tidak terpenuhi. Alasan lainnya adalah persepsi yang tidak sama antara penyidik dan jaksa penuntut umum di Kejaksaan Tinggi Riau dalam memandang kasus tersebut.

Menurut Alvin, perbedaan persepsi bukan jadi alasan penghentian penyidikan. "Seharusnya ada koordinasi antara dua institusi itu, agar terjadi penguatan," ucap Alvin.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban kepolisian jika ada kesalahan," ujar dia. Alvin menambahkan, jika ada hal yang keliru maka SP3 tersebut bisa dicabut. "Kalau ada yang keliru, kami minta surat itu dianulir," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi Kehutanan, Suswono, mengatakan akan menagih janji penyelesaian kasus pembalakan liar. "Kepolisian sendiri yang punya inisiatif memberantas pembalakan liar, tapi tiba-tiba dihentikan," katanya. Komisi Kehutanan, lanjut dia, akan meminta persoalan yang menjadi alasan penghentian itu.

"Kami akan minta kejelasan terlebih dulu," tutur dia. Suswono berharap dalam penyelesaian kasus pembalakan ini juga melibatkan Departemen Kehutanan. Polikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengakui selama ini kasus pembalakan liar belum banyak yang bisa diselesaikan di pengadilan.

"Polisi harus semakin cermat dan pihak kehutanan juga proaktif," katanya. Komisi Kehutanan, kata dia, sedang menyelesaikan draf Rancangan Undang Undang Pencegahan dan Pemberantasan Pembalakan Liar. Prosesnya masih meminta masukan dari ahli hukum terkait sanksi.

Rancangan Undang-Undang ini ditargetkan selesai pada periode ini. Dalam draf tersebut, salah satunya akan menindaklanjuti kasus pembalakan liar ke prosedur lebih lanjut. "Jika draf ini selesai mungkin akan jadi solusi," kata dia.

Sementara itu, anggota Komisi Hukum DPR Patrialis Akbar, mengatakan akan mempertanyakan penghentian penyidikan itu dalam rapat kerja dengan Kepala Kepolisian RI pada masa sidang tahun depan. "Kami cukup kaget dan yang pasti akan kami minta pertanggungjawabannya," tutur Patrialis.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

1 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Tetap Berlangsung pada November

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

1 jam lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

4 jam lalu

RUU Penyadapan Masih Mandek di Tahap Perumusan oleh DPR

Pengesahan RUU Penyadapan mandek meskipun sudah masuk dalam Prolegnas 2015-2019.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

21 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

2 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

4 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

4 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya