Formappi Kritik MKD yang Belum Pecat Azis Syamsuddin sebagai Anggota DPR

Reporter

Friski Riana

Kamis, 28 Oktober 2021 20:08 WIB

Mantan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin (kanan), bersiap menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 11 Oktober 2021. Suap itu diduga untuk mengurus perkara korupsi Kabupaten Lampung Tengah yang ditelisik KPK. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) I Made Leo Wiratma mengkritik sikap Mahkamah Kehormatan Dewan yang belum juga memberhentikan politikus Golkar, Azis Syamsuddin, sebagai anggota DPR.

“Hingga masa sidang I ini berakhir, MKD belum juga nampak mau menyidangkan dan menuntaskan pelanggaran etik terkait kasus korupsi yang menyeret mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin,” kata Leo dalam konferensi pers, Kamis, 28 Oktober 2021.

Leo mengatakan meski Azis telah ditetapkan sebagai tersangka dan mengundurkan diri dari jabatan sebagai pimpinan DPR, namun statusnya sebagai anggota dewan belum jelas. Leo menilai MKD semestinya tetap menyidangkan dan menentukan status Azis bahwa ia juga berhenti menjadi anggota DPR.

“Ini penting karena selama belum diberhentikan sebagai anggota DPR, yang bersangkutan akan tetap menerima gaji dan fasilitas lainnya,” kata dia.

Leo mengatakan jangan sampai terjadi orang yang berada di rumah tahanan bisa tetap menerima gaji dan fasilitas itu. Menurut Leo, dengan menyidangkan dan menentukan status Azis, juga dapat menghindari terulangnya kasus mantan Ketua DPR, Setya Novanto, yang terjerat kasus korupsi KTP elektronik.

Advertising
Advertising

“Setya Novanto juga mengundurkan diri sebagai Ketua DPR, tetapi kemudian kembali mengambil alih jabatan itu hanya karena statusnya belum ditentukan oleh MKD,” ujarnya.

Azis sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam perkara dugaan suap Stepanus Robin Pattuju. Suap itu diduga untuk mengurus perkara korupsi Kabupaten Lampung Tengah yang ditelisik KPK.

Setelah statusnya menjadi tersangka, Azis Syamsuddin mengundurkan diri dari jabatan sebagai Wakil Ketua DPR. Posisinya itu digantikan oleh rekannya di Partai Golkar, Lodewijk Paulus.

Baca juga: KPK Sebut Bantahan Azis Syamsuddin Tak Pengaruhi Dakwaan

FRISKI RIANA

Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

47 menit lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

7 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

1 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

2 hari lalu

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya sebagai Plh Sekda Kota Medan, Diskominfo: Sejak 24 April 2024

Wali Kota Bobby Nasution menunjuk pamannya, Benny Sinomba Siregar sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

2 hari lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

2 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

3 hari lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya