Survei Poltracking Catat 3 Capres 2024 Terkuat: Ganjar, Prabowo, Anies

Senin, 25 Oktober 2021 18:06 WIB

Dari kiri: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Jakbistro, Balai Kota, Senin, 5 November 2018. TEMPO/Gangsar Parikesit

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Poltracking Indonesia tentang Capres 2024 mencatat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan angka 22,9 persen dalam simulasi 15 nama.

Di posisi berikutnya, menyusul nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 20 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 13,5 persen. "Sudah terlihat mulai ada kecenderungan menguatnya tiga nama capres, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei, Senin, 25 Oktober 2021.

Hanta sebelumnya membeberkan ada empat jalur atau eskalator calon presiden 2024. Pertama, jalur kepala daerah, khususnya gubernur di Pulau Jawa. Ini terlihat dari selalu munculnya nama para gubernur di Pulau Jawa dalam bursa survei calon presiden, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, hingga Khofifah Indar Parawansa.

Kedua, jalur ketua umum partai atau tokoh-tokoh penting di partai politik. Ketiga, jalur pejabat pemerintah atau anggota kabinet. Sedangkan jalur yang keempat adalah militer atau purnawirawan militer.

Meski begitu, dari pemetaan Poltracking, Hanta mengatakan kemungkinan hanya ada tiga eskalator menjadi Capres 2024. Ketiga eskalator itu ialah kepala daerah, ketua umum partai, dan anggota kabinet. "Dengan temuan survei ini terlihat kemungkinan potensial hanya tiga jalur saja," kata Hanta.

Advertising
Advertising

Elektabilitas para kandidat berikutnya terpaut jauh di bawah. Di posisi keempat, ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 4,1 persen; Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan 3,3 persen; Menteri Pariwisata dengan 2,8 persen; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 2,5 persen.

Kemudian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani dengan 1,9 persen; mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan KSAD Andika Perkasa dengan elektabilitas sama di angka 1,2 persen; Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 1 persen; Menteri BUMN Erick Thohir 0,9 persen.

Lalu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md dengan elektabilitas 0,8 persen; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dengan 0,3 persen; Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dengan 0,2 persen.

Ada 7,5 persen responden yang tak mau menjawab atau merahasiakan jawaban, serta 15,9 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei tentang Capres 2024 digelar pada 3-10 Oktober 2021 dengan melibatkan 1.220 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dan dilakukan melalui wawancara tatap muka. Menurut Hanta, margin of error survei sebesar plus minus 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Sekjen PDIP Sentil FX Rudy yang Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

1 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

5 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

5 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

7 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

10 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

11 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

13 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya