Upacara Sukmawati Pindah Agama, Panitia Sebut Hanya Dihadiri Keluarga

Reporter

Dewi Nurita

Minggu, 24 Oktober 2021 13:03 WIB

Sukmawati Soekarnoputri saat menggelar jumpa pers mengenai polemik puisinya yang bertajuk 'Ibu Indonesia' di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 4 April 2018. Pada puisi bertajuk Ibu Indonesia yang dibacakannya dalam acara '29 Tahun AnneAvantieBerkarya di Indonesia FashionWeek 2018', Sukmawati membandingkan azan dengan kidung dan cadar dengan konde. TEMPO/M. Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sukarno Center di Bali, Arya Wedakarna mengklarifikasi polemik soal panitia upacara Sudhi Wadani atau prosesi Sukmawati Soekarnoputri pindah agama pada Selasa, 26 Oktober 2021. Sudhi Wadhani merupakan upacara penyucian diri seseorang melalui janji suci untuk menganut Agama Hindu.

Keluarga Besar Dadia Pasek Baleagung Buleleng dan The Sukarno Center sama-sama mengklaim sebagai panitia acara. "Soal itu hanya miskomunikasi saja," ujar Arya saat dihubungi Tempo pada Ahad, 24 Oktober 2021.

Sebelumnya, beredar pamflet dari The Sukarno Center Bali-Indonesia terkait undangan untuk menghadiri upacara Sudhi Wadani. Keluarga besar Pasek Bale Agung Buleleng menyatakan keberatan karena di pamflet itu disebutkan yang menjadi panitia acara adalah Arya Wedakarna yang mengundang sejumlah pihak turut hadir dalam acara itu.

Kelian Dadia Pasek Bale Agung Buleleng sekaligus penyelenggara atau pengrajeg karya, Nyoman Suardnyana Pasek menyebut pihaknya tidak pernah membuat undangan atas prosesi itu.

“Kami pihak keluarga tidak pernah mengedarkan surat undangan untuk menghadiri pelaksanaan upacara Manusa Yadnya Sudhi Wadani yang akan kami selenggarakan pada Hari Selasa tanggal 26 Oktober,” demikian bunyi penggalan salinan surat keberatan yang diterima Tempo. Pihak Nyoman Suardnyana Pasek telah mengonfirmasi surat tersebut.

Advertising
Advertising

Saat dikonfirmasi, Arya menyebut, memang ada beberapa panitia dalam acara tersebut, karena ada beberapa rangkaian acara yang akan digelar. Setidaknya, ujar Arya, akan ada delapan acara yang akan dilalui Sukmawati sebelum pindah agama Hindu. "Dadia Pasek Baleagung Buleleng itu yang khusus untuk acara yang di Buleleng nanti," ujarnya.

Arya menyebut, upacara Sudhi Wadani memang digelar terbatas dan hanya dihadiri keluarga internal saja, seperti putra-putri Sukmawati. "Surat yang kami sampaikan ke Presiden dan para menteri itu kami sampaikan pemberitahuan saja, bukan undangan untuk hadir," ujar dia.

Ia menyebut, paling banyak hanya 50 orang yang akan hadir karena mengingat kondisi pandemi Covid-19.

Adapun Arya Wedakarna sendiri mengaku jika dirinya ditunjuk oleh Sukmawati untuk membantu mengatur acara Sudhi Wadani. Arya pun menunjukkan surat tugasnya yang diteken langsung oleh Sukmawati Soekarnoputri.

"Saya diminta membiayai 100 persen acara ini. Saya juga ditunjuk jadi juru bicara mewakili Ibu Sukmawati Soekarnoputri terkait keputusannya berpindah keyakinan," ujar Arya.

Wedakarna menuturkan, Sukmawati yang semula beragama Islam memutuskan pindah ke agama Hindu, mengikuti agama yang dianut neneknya sekaligus Ibu Sukarno, Nyoman Rai Srimben. Nyoman Rai Srimben merupakan penduduk asli Kabupaten Buleleng, Bali.

Ia mengaku tak mengetahui secara pribadi alasan Sukmawati pindah agama. Menurutnya, Sukmawati memang kerap mengikuti upacara keagamaan Hindu saat berkunjung ke Pulau Dewata.

"Saya selaku perwakilan beliau di Sukarno Center di Bali memang sering mengantar beliau ke pura-pura berdiskusi dengan para pendeta. Jadi, keputusan ini tidak diambil dalam waktu singkat. Ini kan perjalanan spiritual beliau. Termasuk juga petunjuk leluhur ya," kata dia.

DEWI NURITA

Baca: Pindah Agama, Sukmawati Disebut Sudah Izin ke Megawati

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

8 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

12 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

19 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

23 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya