2 Tahun Jokowi - Ma'ruf, Laporan KSP: Pemerintah Hormati Kemerdekaan Berpendapat

Rabu, 20 Oktober 2021 19:01 WIB

Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Bandung, Rabu, 20 Oktober 2021. Evaluasi 2 tahun pemerintahan Jokowi-Maruf Amin jadi tema besar yang diusung mahasiswa dengan kritikan terhadap kebijakan pemerintah di bidang, HAM, ekonomi, pendidikan, demokrasi, kesehatan, dan lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) merilis laporan berjudul Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh 2021, bertepatan dengan dua tahun masa kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Rabu, 20 Oktober 2021. Dalam laporan itu, terdapat bab mengenai upaya menyehatkan ruang publik.

"Dialog konstruktif perlu dihidupkan secara persisten di ruang-ruang publik untuk melawan hoaks, fitnah, ujaran kebencian, virus–virus jahat yang menodai kebebasan berekspresi atas nama kebebasan berekspresi," kata KSP dalam laporan tersebut.

KSP kemudian mencantumkan data Dewan Pers perihal Indeks Kemerdekaan Pers Nasional. Dari data itu, nampak indeks kebebasan pers meningkat dari 75,27 persen di 2020, menjadi 76,02 persen di 2021.

"Pemerintah menghormati kemerdekaan berpendapat dan independensi pers di atas koridor hukum dan etika. Di koridor yang sama, kita membangun demokrasi, partisipasi, legitimasi publik," kata mereka.

KSP juga mencantumkan bab soal moderasi beragama. Dalam datanya, mereka mencantumkan empat konflik agama, pertama konflik Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat pada 2005, Konflik Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin pada 2007, Konflik Sampang pada 2011, dan Penyegelan Sunda Wiwitan pada 2020.

Advertising
Advertising

KSP menyebut pemerintah sudah menyelesaikan setiap kasus tersebut. Mulai dari kembalinya pengungsi Ahmadiyah di Lombok Timur, NTT, penyerahan IMB GKI Yasmin, rekonsiliasi di Sampang, juga pembukaan segel pada pembangunan bakal makam di Sunda Wiwitan.

"Konsensus keberagaman ini akan menjadi jaring penyelamat kita dari jebakan ekstrimisme, radikalisme, serta kekerasan," tulis KSP.

Ada juga bab yang diberi judul 'Bijak Martabat HAM'. Ini satu-satunya bab yang membahas HAM di laporan tersebut. Di situ, mereka menyebut pemerintah tak pernah berhenti mengupayakan penyelesaian pelanggaran HAM secara bermartabat.

"Lima tahun ke depan, Rencana Aksi Nasional HAM 2021-2025 dalam Perpres Nomor 53 Tahun 2021 sudah bisa dieksekusi. Pemajuan HAM terhadap perempuan, anak, penyandang disabilitas dan masyarakat adat menjadi konsentrasi," kata mereka.

Mereka pun kemudian mencantumkan linimasa perkembangan Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM) yang disusun oleh Kementerian Hukum dan HAM. Mulai dari sosialisasi dan ratifikasi instrumen HAM Internasional pada 1998-2003, hingga kemudian penguatan sekretariat, legislasi, pelaksanaan norma UU HAM, monitoring dan evaluasi serta penyediaan layanan pengaduan masyarakat.

Untuk 2021-2025, laporan tersebut tertera pemerintah akan menargetkan program Perwujudan komitmen Pemerintahan Jokowi untuk melanjutkan dan memperkuat agenda RANHAM.

Baca juga: KontraS Sebut Ironis Jika Jokowi Minta Dikritik saat Kebebasan Sipil Terancam

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

9 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

10 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

10 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

10 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

11 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

11 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

12 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

14 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

15 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya