PPP Tolak Usul Politikus Golkar soal Pembubaran Kementerian BUMN

Selasa, 19 Oktober 2021 09:07 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Jumat 19 Maret 2021. ANTARA/HO-Dokumentasi Kementerian BUMN.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Achmad Baidowi menolak usulan pembubaran Kementerian BUMN. Usul itu sebelumnya dilontarkan Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar Maman Abdurrahman.

"Fraksi PPP menyatakan menolak usulan pembubaran Kementerian BUMN," kata Baidowi yang juga anggota Komisi BUMN DPR ini dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Oktober 2021.

Baidowi juga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo untuk tak memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN yang merugi. Menurut dia, ucapan itu justru dukungan kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang tengah melakukan pembenahan fundamental dalam pengelolaan perusahaan pelat merah.

"Bahkan beberapa BUMN yang merugi langsung ditutup," ucapnya.

Baidowi tak sepakat dengan usulan Maman agar BUMN dimasukkan ke kementerian teknis. Maman sebelumnya menyebut hal itu demi menghindari sikap politik yang mendua dari direksi perusahaan BUMN ke Kementerian BUMN dan kementerian teknis.

Advertising
Advertising

Baidowi menganggap hal tersebut justru rawan politisasi dan konflik kepentingan. Sebab, kata dia, kementerian teknis justru banyak dipimpin menteri-menteri dari partai politik.

"Kementerian teknis banyak yang berasal dari kalangan parpol, sehingga nantinya juga akan menjadi sasaran tembak," kata Baidowi.

Menurut Baidowi, yang perlu dilakukan adalah terus melakukan pembenahan terhadap BUMN. Termasuk merampungkan revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN yang saat ini tengah disusun draf revisinya.

"PPP lebih mendorong selesaikan revisi UU BUMN sehingga secara regulasi ada pembenahan," kata dia.

Maman Abdurrahman mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diubah menjadi badan atau super holding di bawah kementerian teknis. Menurut Maman, hal ini perlu agar program kementerian teknis dan perusahaan BUMN bisa selaras dan memiliki sistem kontrol satu pintu.

Maman menilai keberadaan Kementerian BUMN menjadi akar masalah sulitnya perusahaan negara untuk maju. Kementerian BUMN, kata dia, menyebabkan hilangnya kultur profesionalisme lantaran sifatnya yang politis serta memicu dualisme kepemimpinan dengan kementerian teknis.

Dia mengatakan para direksi perusahaan pelat merah akan lebih tunduk kepada Kementerian BUMN. Sebab, posisi mereka ditentukan oleh kementerian tersebut. Padahal, teknis dan operasionalisasi mereka sehari-hari bersama dengan kementerian teknis.

Berita terkait

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

3 jam lalu

KPU Bantah Suara PPP di 35 Dapil Banten Pindah ke Partai Garuda

KPU membantah tudingan PPP mengenai perpindahan suara dari PPP kepada Partai Garuda di 35 daerah pemilihan (dapil) di Provinsi Banten.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

4 jam lalu

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

PPP menyatakan sifat politiknya di Pilkada Jawa Timur masih dinamis. Antara mendukung Khofifah atau membentuk koalisi baru.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

10 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

10 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

2 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya