Aksi Mahasiswa KAMI dan TNI AD, Dorong MPRS Cabut Gelar Presiden Seumur Hidup

Reporter

Tempo.co

Senin, 11 Oktober 2021 15:15 WIB

Arsip Foto Peserta Aksi Demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Pelajar Indonesia (KAPI) dan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) sedang demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta. 3 Oktober 1966. Sumber : ANRI. Deppen 1966-1967 No.3336.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah mencatat bahwa mahasiswa selalu memegang peran penting dalam setiap pergantian rezim. Dalam transisi Rezim Demokrasi Terpimpin menuju Rezim Orde Baru, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia atau KAMI memegang peran penting dalam melengserkan Presiden Soekarno pada waktu itu. Dalam upaya melengserkan Presiden Soekarno, KAMI mendapat banyak dukungan dari beberapa aktor politik lain.

Pembentukan KAMI sebagai organisasi mahasiswa anti-Komunisme (anti-PKI) dan anti-Soekarno tentu tidak bisa dilepaskan dari Peristiwa G30S. M.C. Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia since 1200 c. mencatat bahwa Peristiwa G30S membuat sentimen terhadap komunisme dan Pemerintahan Sukarno menguat. Sentimen tersebut semakin menguat dalam internal kelompok yang sebelumnya telah berseberangan dengan PKI dan Sukarno, yakni TNI-AD, PSI, dan kelompok religius.

Kelompok-kelompok tersebut pun akhirnya mengarahkan dukungan kepada gerakan-gerakan mahasiswa yang mencoba mempreteli kekuasaan Sukarno dan PKI. Salah satunya adalah KAMI, yang diinisiasi okeh kubu sayap kanan Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia atau PPMI. Dalam memberikan dukungan terhadap KAMI, TNI AD merupakan salah satu pendukung yang unik.

Keunikan tersebut terletak pada motif pemberian dukungan TNI-AD terhadap KAMI. Berbeda dengan kelompok lain, TNI AD memberikan dukungan kepada KAMI bukan karena kesamaan haluan politik atau ideologi, melainkan karena kepentingan untuk memprotes Presiden Sukarno. Dikutip dari YUPA: Historical Studios Journal, TNI-AD memberikan dukungan kepada KAMI karena TNI-AD tidak bisa melancarkan protes secara langsung kepada Presiden Sukarno. Sebab, Presiden Sukarno adalah Panglima TNI Tertinggi.

Secara legal-institusional, TNI AD tidak dibenarkan melancarkan protes terhadap Panglima Tertinggi TNI, yakni Presiden. Karena itu, dalam upaya melengserkan Presiden Sukarno, TNI AD melakukan langkah-langkah yang lebih lembut. Alih-alih melakukan protes secara langsung, TNI AD melakukan aksi kudeta merangkak, yakni serangkaian aksi kudeta yang dilakukan secara perlahan-lahan dengan mendukung gerakan-gerakan sosial yang menentang Presiden.

Advertising
Advertising

Setelah dukungan TNI AD terhadap KAMI membuahkan hasil, mereka akhirnya terlibat dalam politik tingkat tinggi, yakni dalam sidang MPRS. AH Nasution, petinggi TNI yang bertugas sebagai Ketua MPRS, akhirnya mencabut gelar Presiden Seumur Hidup yang dipegang Soekarno dalam sidang MPRS. Selanjutnya, Mayjen Soeharto melalui Supersemar melakukan penataan ulang Kabinet Indonesia pada 1966, yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Rezim Orde Baru.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca: Mengenal KAMI, Organisasi Mahasiswa Anti-PKI di Akhir Pemerintahan Soekarno

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

8 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

14 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

1 hari lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

2 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

4 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

6 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya