Tragedi G30S di Yogyakarta: Brigjen Katamso Dihabisi Anak Buahnya Sendiri

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Oktober 2021 15:37 WIB

Brigjen Katamso. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa G30S tidak hanya soal penculikan dan pembunuhan enam jenderal dan satu perwira di Jakarta. Di Yogyakarta, dua perwira TNI AD menjadi korban peristiwa berdarah ini.

Brigjen Katamso Darmokusumo, Komandan Korem 072/Pamungkas menjadi korban Tragedi G30S 1965 di Yogyakarta. Pembunuhan terhadap Katamso terjadi ketika 7 perwira di Jakarta telah menjadi korban. Ketika Letkol Untung mendeklarasikan Dewan Revolusi di Jakarta, Katamso yang saat itu masih berpangkat kolonel mengalami belum mengambil sikap karena belum mendapatkan kepastian kabar dari pusat.

Kabar deklarasi Dewan Revolusi di Jakarta datang bersamaan dengan isu pembentukan Dewan Revolusi di Jawa Tengah. Ia pun menggelar rapat dan memutuskan untuk mengirim beberapa pasukan ke Semarang, sementara ia menghadiri rapat Pangdam Diponegoro, Brigjen Suryosumpeno, di Magelang pada saat itu juga.

Sepulangnya dari Magelang, upaya pembunuhan terhadap Katamso mulai tercium. Mengutip buku Peristiwa Pemberontakan G30S/PKI 1965 di Yogyakarta dan Sekitarnya (2000) karya Sri Widyastuti dan Syamsul Arifin, rencana pemberontakan militer yang terafiliasi dengan Dewan Revolusi di Yogyakarta ternyata dikoordinasi oleh bawahan Katamso, yakni Mayor Mulyono.

Dalam buku Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto, John Roosa mengisahkan bahwa Mayor Mulyono dan rekan-rekan militernya yang terafiliasi dengan Dewan Revolusi langsung mengunjungi Katamso di rumah dinasnya untuk melakukan penculikan. Mereka membawa Katamso bersama kepala stafnya, Letkol Sugiyono, ke Kentungan, sebuah daerah kecil di utara Yogyakarta. Di sanalah keduanya dihabisi dan dikubur dalam lubang yang sama.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ernawati Purwaningsih dalam sebuah dokumen militer resmi di laman bpda.jogjaprov.go.id, menjelaskan secara detail proses eksekusi Katamso. Selepas diturunkan dari mobil yang digunakan untuk menculik, Katamso digiring ke sebuah halaman kosong dengan lubang yang telah digali sebelumnya. Dengan posisi mata tertutup kain dan tangan terikat, Katamso menerima pukulan kunci mortir di kepalanya dari Sertu Alip Toyo, Komandan Regu Montir 8 Kompi Bantuan, yang bertugas menjadi eksekutor Brigjen Katamso.

Brigjen Katamso langsung tersungkur dan kepalanya bersimbah darah setelah menerima pukulan tersebut. Beberapa versi cerita menyebutkan bahwa Sertu Alip Toyo memberikan pukulan kedua untuk menghabisi Pahlawan Revolusi tragedi G30S tersebut. Sementara itu, beberapa versi lain menyebutkan bahwa Brigjen Katamso menerima lemparan batu-batu besar di tubuhnya oleh para penculiknya hingga tewas. Kawasan pembunuhan Katamso kemudian dikenal sebagai “Lubang Buaya Jogja” atau Monumen Pahlawan Pancasila Kentungan.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Tragedi G30S: KS Tubun, Bertarung Malam itu Sebelum Tembakan Menghentikannya

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

15 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

17 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

6 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya