Siapa Petinggi PKI di Balik Operasi G30S yang Menculik Jenderal TNI AD?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 Oktober 2021 18:36 WIB

Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa elite PKI dalam operasi G30S terkesan misterius, bahkan ada yang tidak dikenali orang awam sebagai anggota partai. Siapa saja elite PKI dalam operasi yang berlangsung Jumat dini hari 1 Oktober 1965 ini?

1. DN Aidit

Dipa Nusantara Aidit atau yang dikenal dengan DN Aidit adalah Ketua Umum Comite Central PKI. Ia adalah inisiator dari G30S.

Dalam Majalah Tempo Edisi 17 November 2008, Aidit menghubungi tangan kanannya di PKI, Sjam, sepulang kunjungannya dari Cina pada awal Agustus 1965. Sjam bercerita, Aidit saat itu terlihat galau.

Ia mengaku pulang mendadak ke Indonesia setelah mendengar Sukarno jatuh sakit. Kalau sakitnya terulang, kata Aidit, Presiden bisa meninggal dunia.

Advertising
Advertising

Aidit khawatir kematian Sukarno akan dimanfaatkan pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD untuk merebut istana dan menyingkirkan PKI. "PKI sekarang harus memilih: didahului atau mendahului," ujarnya.

Aidit pada malam itu tampaknya telah memutuskan. Ia meminta Sjam untuk memeriksa barisan Biro Chusus dan bergegas membuat konsep "sebuah gerakan yang bersifat terbatas".

2. Sjam Kamaruzaman

Sjam, dilansir dari buku "Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto" karya John Roosa, adalah seorang Kepala Biro Chusus PKI. Ia ditunjuk Aidit langsung untuk menggantikan kepala sebelumnya, Karto.

Bila Karto adalah seorang anggota partai yang terkenal, berpengalaman, disukai orang, dan yang menggabungkan kerja terbuka dengan kerja militer tertutup, maka Sjam adalah sebaliknya. Di PKI ia adalah tokoh tak dikenal yang bergerak di dalam bayang-bayang.

Sehari-hari, ia lebih dikenal sebagai pengusaha. Orang tak akan menyangka bahwa ia elite PKI yang turut mengepalai operasi G30S. Dalam menjalankan rencana operasi ini Sjam dibantu asistennya di Biro Chusus, Supono Marsudidjojo alias Pono.

Dilansir dari Majalah Tempo Edisi 17 Novermber 2008, polisi militer mencatat setidaknya Sjam memiliki lima nama alias, yaitu Djimin, Ali Mochtar, Sjamsudin, Ali Sastra, dan Karman. Setahun sebelum dieksekusi pada 1986, ia bahkan mengirim surat pada adiknya dengan nama Rusman.

Hubungan Aidit dan Sjam punya sejarah panjang. Sebagai tangan kanan, Sjam amat dipercaya oleh Aidit. Tapi ia tidak tahu laporan Sjam kerap tidak akurat. Para perwira G30S siap melaksanakan rencana karena berpikir Aidit menghendaki hal itu.

Di lain sisi, DN Aidit meneruskan rencana karena mengira para perwir telah siap. Karena tidak terbuka pada kedua pihak, Sjam Kamaruzaman memindahkan nasib G30S ke tangannya sendiri dan menahbiskan diri menjadi tokoh pusat gerakan itu. Akhirnya, G30S pun berujung kacau balau.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Struktur Pasukan dan Komando G30S di Bawah Pimpinan Letkol Untung

Berita terkait

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

22 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

3 hari lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

7 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

10 hari lalu

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

Edy Rahmayadi mengambil formulir untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024 di DPD PDIP Sumatera Utara. Kompetitor Bobby Nasution?

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

13 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

15 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

15 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.

Baca Selengkapnya

Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

24 hari lalu

Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

KSAD Maruli Simanjuntak beri keterangan soal ganti rugi warga yang terdampak ledakan yang disebabkan ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Salah Satu Pejabat Terkaya di Indonesia Versi LHKPN, Urutan Berapa?

26 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Salah Satu Pejabat Terkaya di Indonesia Versi LHKPN, Urutan Berapa?

Luhut Binsar Panjaitan salah satu pejabat terkaya versi LHKPN, dengan harta kekayaan pada 2023 Rp 1 triliun, proses verifikasi. Opung urutan berapa?

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

28 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya