Boy Rafli Amar diketahui menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi). Boy Rafli Amar yang kini resmi menjabat sebagai Kepala BNPT pada 6 Mei 2020 lalu, sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Wakalemdiklat), Kapolda Papua pada 2017, Kapolda Banten pada 2014-2016, Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2009, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri. Foto/Edwin Dwi Putranto/Republika/Pool
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar meninjau langsung lokasi Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua cabang olahraga sepatu roda. Menurut Boy kunjungan itu untuk memastikan perlombaan aman dari ancaman teror.
"Kita akan terus berupaya bersama seluruh aparat dan masyarakat di Jayapura, Timika, dan Merauke agar PON XX ini dapat berlangsung dengan kondusif," kata Boy Rafli dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Oktober 2021.
Mantan Kapolda Papua ini diberi kesempatam mengalungkan medali kepada atlet sepatu roda Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur atas perolehan juara kategori maraton 24 km putra dan maraton 24 Km putri. Boy Rafli mengapresiasi semangat dan sportivitas para atlet yang hadir dalam turnamen tersebut.
Ketua Umum Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia Velix Vernando Wanggai yang hadir bersama Boy mengapresiasi kehadiran dan dukungan BNPT dalam membina generasi muda Indonesia. Menurut Velix, dengan lancarnya pelaksanaan PON, pembangunan bakat generasi muda dapat memberikan dampak positif bagi Papua dan Indonesia.
"Ini merupakan komitmen dan dukungan BNPT. PON dapat berjalan dengan baik, sehingga dari satu sisi, ini membangun talent muda Indonesia, juga dalam konteks pembangunan Papua," kata Velix .
Velix menilai olahraga, termasuk ajang PON XX, merupakan bentuk diplomasi yang efektif dalam meningkatkan solidaritas dan perdamaian di Papua. "Ini adalah titik masuk yang sangat baik oleh Bapak Kepala BNPT dalam konteks pembangunan sosial, soft approach bagi pembangunan Papua," tuturnya.