Jubir Jokowi Sebut Pihak yang Tolak Pemindahan Ibu Kota Suka Kebiasaan Lama

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 1 Oktober 2021 17:00 WIB

Staf Khusus Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, mengatakan pihak-pihak yang menolak pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merupakan mereka yang suka kebiasaan lama alias tidak suka perubahan.

"Halangan perubahan bisa muncul dari para pendukung kebiasaan lama," ujar Fadjroel Rachman lewat keterangan tertulis, Jumat, 1 Oktober 2021.

Kendati demikian, menurut Fadjroel, Preside tak akan berhenti melanjutkan rencana pembangunan ibu kota baru ini. Ia mengklaim, pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara merupakan langkah konkret Presiden Jokowi mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Lokasi ibu kota di tengah wilayah geografis Nusantara disebut simbol transformasi progresif menuju Indonesia Maju. "Transformasi progresif dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang berprinsip pada pemerataan pembangunan, perlindungan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim, kualitas baru tata kelola pemerintahan, dan transformasi progresif dan menyeluruh kehidupan sosial, ekonomi dan budaya," ujarnya.

Menurutnya Ibu Kota Negara di Pulau Kalimantan ini merupakan bagian dari keberpihakan Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan tatanan demokrasi dan pemerataan kesejahteraan yang didambakan rakyat Indonesia.

"Perubahan kultur dan sistem yang mampu menjawab tantangan jaman dan memeratakan keadilan pembangunan atau Indonesiasentris. Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur ini akan menjadi lokomotif bangsa indonesia mewujudkan Indonesiasentris dan Indonesia Maju," tuturnya.

Rabu lalu, Jokowi mengirimkan Surat Presiden tentang Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) kepada DPR. Surpres tersebut diantar langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional Suharso Monoarfa.

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut kelanjutan rencana pembangunan IKN ini berisiko memberatkan keuangan negara. Bhima menganggap pemerintah terlalu optimistis dalam menyusun asumsi pembiayaan IKN. Kebutuhan proyek besar itu ditaksir mencapai Rp 466,9 triliun. “Itu skenario bila swasta memang tertarik,” kata dia, dikutip dari Koran Tempo edisi hari ini.

Dalam skema yang pernah diumumkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), hanya ada 19,2 persen dari total biaya atau Rp 89 triliun yang akan dibiayai anggaran negara. Sebanyak 81 persen pendanaan mengandalkan swasta, baik berupa kemitraan dengan pemerintah maupun investasi langsung.

Menurut Bhima, bila dihitung secara kasar dari proyeksi masa pengembangan IKN selama 15-20 tahun, kebutuhan biaya per tahun mencapai Rp 31,1 triliun. Artinya, kata dia, porsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk IKN dalam skema tahun berjalan alias multi-years minimal Rp 5,9 triliun. "Kalau swasta tak tertarik pada profil risiko dan keuntungan IKN, porsinya akan jadi beban belanja pemerintah pusat.”

Bhima menilai proyek pemindahan Ibu Kota dan ibu kota baru ini terlalu dipaksakan untuk alasan politis.“Ambisi politik dalam proyek ini dominan dibanding rasionalitas ekonomi,” ucapnya. “Terkesan hanya untuk legacy pemerintah.”

DEWI NURITA | KORAN TEMPO

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota, Jokowi: Bukan Salah Pemprov DKI Jakarta

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

4 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

5 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

5 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

7 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

7 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

9 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

13 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

15 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya