Alasan DN Aidit Menghapus Kata Achmad Pada Namanya

Kamis, 30 September 2021 16:39 WIB

DN Aidit saat memberikan sambutan pada ulang tahun ke-5 Partai Persatuan Sosialis Jerman (Sozialistische Einheitspartei Deutschlands) di Berlin (1958). wikipedia. org

TEMPO.CO, Jakarta - Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit lahir di Tanjung Pandan, Belitung, pada 30 Juli 1923. Ayahnya, Abdullah Aidit, merupakan sosok terpandang karena pernah memimpin perlawanan pada Belanda dan menjadi anggota DPR sementara.

Aidit lahir dari lingkungan keluarga yang Islami. Ayahnya pernah mendirikan perkumpulan keagamaan Nurul Islam yang berorientasi kepada Muhammadiyah. Ketika lahir ayahnya memberi nama Achmad Aidit.

Achmad Aidit merupakan anak sulung dari enam bersaudara. Dua di antaranya adik tiri.

Advertising
Advertising

Di awal 1936, Achmad Aidit yang baru berusia 13 tahun menyatakan niatnya keluar dari kampong. “Aku mau ke Batavia” katanya seperti dikutip dari buku Aidit: Dua Rupa Wajah Dipa Nusantara. Setibanya di Batavia, Aidit ditampung di rumah seorang pegawai polisi bernama Marto di kawasan Cempaka Putih. Marto merupakan kawan Abdullah.

DN Aidit awalnya ingin melanjutkan sekolah menengah di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Namun hal itu batal karena waktu pendaftaran sudah ditutup. Ia beralih ke Middestand Handel School (MHS), sebuah sekolah dagang di Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Idealisme dan bakat kepemimpinan DN Aidit lebih menonjol di antara kawan sebayanya di MHS. Pernah sekali ia mengorganisasi kawannya untuk melakukan bolos massal demi mengantarkan jenazah pejuang kemerdekaan, Muhammad Husni Thamrin, yang ketika itu akan dimakamkan. Aidit tidak pernah menyelesaikan pendidikan formalnya di MHS, dia lebih aktif di kegiatan luar sekolah.

Situasi politik ibu kota menarik bagi Aidit. Ia bergabung dengan Persatuan Timur Muda (Pertimu) yang dimotori oleh Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), di bawah pimpinan Amir Sjariffudin dan Ahmad Kapau Gani. Di organisasi ini persinggungan DN Aidit dengan politik makin menjadi-jadi. Bahkan Ia diangkat menjadi Ketua Umum Pertimu hanya dalam waktu singkat.

Pada masa inilah ia memutuskan mengganti namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit. Menurut adik-adiknya, pergantian nama itu dilatarbelakangi perhitungan politik.

Perubahan nama tadi tidak langsung diterima Abdullah, lantaran nama Achmad Aidit sudah kadung tercetak di slip gajinya sebagai putra sulung keluarga itu. Perubahan ini akan menimbulkan banyak persoalan jika nama itu mendadak lenyap dari daftar keluarga.

Abdullah dan Aidit berkirim surat beberapa kali, hingga Abdullah menyerah. Mereka bersepakat, nama DN Aidit baru akan dipakai jika sudah ada pengesahan dari notaris dan kantor Burgelijske Stand-atau catatan sipil.

Sejak perubahan nama itu, tidak banyak orang mengetahui asal-usul DN Aidit. Dia sering disebut sebut berdarah Minangkabau, dan “DN” di depan namanya adalah singkatan "Djafar Nawawi". Hingga akhirnya DN Aidit lebih dikenal sebagai seorang pemimpin Ketua Central Comitte Partai Komunis Indonesia (CC-PKI) pada 1954.

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga:

Menebak Alasan Bung Karno Dekat dengan PKI

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

8 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

11 hari lalu

Lestarikan Silek Galombang Duo Baleh Minangkabau, Mahasiswa ISI Padang Panjang Gelar Pertunjukan Seni

Silek Galombang Duo Baleh merupakan salah satu aliran atau cabang dari seni bela diri tradisional Minangkabau yang berkembang di Batipuh, Tanah Datar.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

20 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya