Duka Maria dan Rukmini, Dua Wanita Istimewa Pierre Tendean

Rabu, 29 September 2021 18:46 WIB

Diorama adegan saat anggota PKI menyiksa dan menawan Mayjen S Parman, Mayjen Suprapto, Brigjen Sutoyo dan Lettu Pierre Tendean di dalam Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Menjelang peringatan G30S, monumen ini akan ramai dikunjungi warga. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pierre Tendean seharusnya berada di Semarang pada 30 September seperti tahun-tahun sebelumnya untuk merayakan hari kelahiran Maria Elizabeth Cornet, ibunya yang merupakan blasteran Belanda-Prancis. Tapi tidak di 1965, karena tugasnya untuk menjaga Jenderal .H. Nasution dia menunda untuk pulang ke Semarang.

Namun kedatangan Pembantu Letnan Dua (Pelda) Djaharup bersama satu kompi pasukan ke rumah dinas Nasution pada 1 Oktober 1965 dini hari bakal membawa duka bagi Maria. Anak laki-laki satu-satunya Maria itu dibawa dibawa ke Lubang Buaya karena disangka sebagai Nasution. Di pinggiran Jakarta Timur itu, Pierre menghembuskan napas terakhir bersama enam jenderal Angkatan Darat dalam peristiwa G30S.

Maria berduka. Ia sebenarnya ingin Pierre menjadi dokter seperti ayahnya. Namun Pierre memilih bergabung ke Akademi Teknik Angkatan Darat di Bandung pada 1958 dan menjadi tentara seperti cita-citanya sejak kecil.

Advertising
Advertising

Mengutip dari Majalah Intisari, duka yang mendalam atas kepergian Pierre membuat kesehatan Maria menurun dan terkena kanker hingga wafat pada 19 Agustus 1967. Kecintaan Maria pada Pierre tak pudar. Saat berziarah, Maria pernah memborong bunga sehingga seluruh makam anaknya tertutup dengan anggrek.

Kematian Pierre memberi duka mendalam pula bagi Nurindah Rukmini Chaimin. Selepas pendidikan militer di 1961, Pierre ditugaskan menjadi Komandan Pleton Batalyon Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan. Buku Sang Patriot: Kisah Sang Pahlawan Revolusi menyebutkan Pierre bertemu dengan Rukmini saat bertugas di sana pada 1963.

Rukmini menjadi pujaan hati walau Pierre sempat menolak dicomblangkan oleh dua sejawatnya, Satrijo Wibowo dan Setijono Hadi. Rukmini adalah putri sulung Raden Chamim Rijo Siswopranoto seorang pengusaha terkemuka di Sumatera Utara.

Di 31 Juli 1965, Pierre mendampingi Nasution dalam tugas peninjauan di Medan. Kesempatan ini Pierre bertemu kembali dengan Rukmini sekaligus membicarakan rencana pernikahan yang sedianya akan berlangsung di November pada tahun yang sama. Pertemuan ini menjadi yang terakhir bagi Rukmini.

Kematian Pierre Tendean menyimpan duka mendalam bagi Rukmini. Butuh bertahun-tahun bagi Rukmini untuk memulihkan perasaannya, baru pada 1972 menikah dengan seorang karyawan bank dan dikaruniai 3 orang anak dan 5 cucu sampai akhir hanyatnya 27 Juli 2019.

RAHMAT AMIN SIREGAR

Baca juga:

Museum AH Nasution, Peluru di Tembok Saksi Bisu Tragedi G30S

Berita terkait

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

29 hari lalu

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.

Baca Selengkapnya

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

33 hari lalu

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.

Baca Selengkapnya

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

33 hari lalu

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.

Baca Selengkapnya

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

34 hari lalu

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

Serangkaian peringatan hari nasional pada Oktober. Ada Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Sumpah Pemuda hingga Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

34 hari lalu

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Setiap 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

35 hari lalu

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

Tiga tahun lalu, per Kamis, 30 September 2021, sebanyak 58 pegawai KPK diberhentikan disebut karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Baca Selengkapnya

Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

35 hari lalu

Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

Rizieq Syihab dan para penggugat lain menuntut agar Jokowi membayar ganti rugi materiil sebesar nilai utang luar negeri Indonesia sejak 2014-2024.

Baca Selengkapnya

Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

35 hari lalu

Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

Ade Irma Suryani meninggal akibat tembakan oleh pasukan Cakrabirawa yang kala itu memburu ayahnya, AH Nasution pada peristiwa G30S 1965.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Peristiwa G30S: Kronologi, Pahlawan Revolusi, dan Misteri Lubang Buaya

35 hari lalu

3 Fakta Peristiwa G30S: Kronologi, Pahlawan Revolusi, dan Misteri Lubang Buaya

G30S terjadi 59 tahun yang lalu merupakan salah satu momen kelam dalam sejarah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

20 Ucapan dari Para Tokoh yang Bisa Dijadikan Inspirasi untuk Peringatan G30S

35 hari lalu

20 Ucapan dari Para Tokoh yang Bisa Dijadikan Inspirasi untuk Peringatan G30S

Berikut ucapan dari para tokoh yang bisa dijadikan inspirasi dalam mengengang peringatan G30S.

Baca Selengkapnya