Pemerintah Siapkan Dana Miliaran Rupiah untuk Tes Acak Covid-19 di Sekolah

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Senin, 27 September 2021 21:52 WIB

Badut dari Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) melakukan edukasi tentang protokol kesehatan pada siswa di SDN 03 Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 September 2021. Aku Badut Indonesia (ABI) melakukan aksi kampanye edukasi tentang protokol kesehatan dengan menyanyikan lagu 3 M, membagikan masker dan mengingatkan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan strategi surveilans atau deteksi Covid-19 untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Budi membeberkan sejumlah strategi tersebut.

Pertama, pemerintan akan melakukan tes acak dengan metode active case finding atau menjemput bola. Caranya, pemerintah akan mengidentikasi jumlah sekolah di tingkat kabupaten/kota yang melaksanakan PTM. Selanjutnya, Kemenkes akan melakukan random sampling dengan mengambil sampel 10 persen dari total sekolah yang melaksanakan PTM.

Dari 10 persen tersebut, akan dibagi alokasinya berdasarkan kecamatan. Kecamantan yang sekolahnya lebih banyak, otomatis sampel yang diambil akan lebih banyak.

"Terus, kami ambil 30 siswa dan 30 pengajar per sekolah itu, semuanya di swab PCR dengan metode full testing. Jadi kami ambil beberapa tesnya sekali jalan," ujar Budi dalam konferensi pers daring, 27 September 2021.

Semua biaya swab PCR ditanggung pemerintah. Dari perhitungan Kemenkes, untuk kebutuhan testing lebih dari 520 ribu sekolah, sudah disiapkan biaya test PCR per bulan sebesar Rp 515,5 miliar.

Advertising
Advertising

"Kami akan lakukan testing sekitar 1,7 juta sampel per bulan atau sekitar 30 ribu per hari," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut dari hasil testing tersebut, jika positivity rate sekolah tersebut di bawah 1 persen, maka akan dilakukan pelacakan kontak erat, sementara PTM tetap berjalan.

Jika, positivity rate sekolah 1-5 persen, juga serupa, PTM masih bisa tetap berjalan. "Kalau di atas 5 persen, nah kami tutup seluruh sekolah, karena ada kemungkinan menyebar. Sekolahnya kami ubah dulu menjadi online selama 14 hari sambil kita lakukan evaluasi. Setelah bersih, boleh sekolah lagi," ujarnya.

Sejauh ini, uji coba tes acak sudah dilakukan di empat daerah, yakni; DKI Jakarta, Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Kota Pekalongan. Uji coba menunjukkan hasil beragam. Untuk DKI Jakarta misalnya, dari 22 sekolah yang diuji, 8 sekolah yang diambil sampelnya, tidak ditemukan ada kasus positif Covid-19.

"Sisanya, ada yang positif Covid-19, tapi angkanya kecil-kecil. Jadi kalau angkanya kecil, bukan klaster. Klaster itu kita definisikan kalau penyebaran Covid-19 terjadi meluas di sekolah," ujar Budi.

Dari 22 sekolah tersebut, total sebanyak 66 orang dari 2.271 sampel ditemukan positif Covid-19 dan 158 sampel masih menunggu hasil. Kasus paling banyak ditemukan di SMP PGRI 20 Duren Sawit. Dari 266 sampel yang diperiksa, sebanyak 21 sampel positif Covid-19. "Nah, itu kemungkinan besar klaster, tapi klaster ini jumlahnya sedikit," ujarnya.

Namun, ujar Budi, kondisi ini tidak lantas membuat sekolah tatap muka menjadi menakutkan. "Kita harus belajar hidup bersama Covid-19 dengan manajemen risiko yang bagus. Bukan dengan kita takut atau menghindari, karena kita pasti harus belajar mengajar," ujarnya.

Berita terkait

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

1 jam lalu

Anggota DPR Soroti Pembatalan Kelulusan PPPK 532 Bidan Pendidik oleh Kemenkes

Edy mendesak Kemenkes agar segera turun tangan menangani ratusan bidan pendidik yang kelulusannya dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

21 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

1 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

1 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

1 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

4 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya