Evaluasi PTM Selama Pandemi, Kemendikbud: Hanya Ada 3 Sekolah yang Jadi Kluster

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 27 September 2021 13:01 WIB

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri STP MSi, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat, 4 September 2020. Kredit: ANTARA/Indriani

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Jumeri mengatakan ada tiga sekolah yang menjadi kluster pasca penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Angka ini ia sebut masih dalam taraf relatif kecil.

"Hasil evaluasi kami memang ada beberapa kluster di September ini diantaranya di SMA 1 Padang Panjang dan SMP 3 dan 4 Mrebet Purbalingga. Ketiga sekolah tersebut sudah dilakukan testing, tracing dan treatment yang tepat dan sejauh ini siswa dalam kondisi yang baik/ sehat," kata Jumeri kepada Tempo, Senin, 27 September 2021.

Meski begitu, Jumeri mengatakan pemerintah langsung mengambil tindakan dengan menekankan kembali pentingnya disiplin mematuhi standard of procedure (SOP) dalam pembukaan PTM terbatas. Ia mengatakan saat ini, dibutuhkan kolaborasi yang lebih baik dengan dinas kesehatan serta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat untuk pengawasan, pengendalian, dan penanganan PTM di sekolah.

"Untuk memastikan pendataan penyebaran covid-19 kami akan integrasikan data dengan aplikasi Peduli Lindungi. Saat ini sedang dimatangkan untuk penerapan," kata Jumeri.

Jumeri juga menegaskan laporan bahwa ada ribuan sekolah yang menjadi kluster sekolah adalah tidak tepat. Ia mengatakan angka tersebut adalah akumulasi selama 14 bulan sejak juli 2020. Dari data itu, yang terdata adalah warga sekolah keseluruhan termasuk guru, karyawan, hingga siswa, baik bagi sekolah yang masih pembelajaran jarak jauh maupun yang membuka tatap muka di sekolah.

Advertising
Advertising

"Kita perlu membedakan antara kluster penyebaran Covid-19 dengan warga sekolah yang terpapar Covid-19," kata Jumeri.

Jumeri juga mengatakan pasca dibuka kembali pasca PPKM Darurat, sekolah yang ada di level 1-3 diijinkan untuk membuka PTM terbatas. Hal ini dilakukan agar peserta didik yang belum yakin ikut PTM terbatas dilayani belajar dari rumah.

"Jadi sekolah masih melaksanakan pembelajaran campuran. Mengajar yang di sekolah sekaligus yang ada di rumah," kata Jumeri.

Baca: Temukan Pelanggaran saat Tinjau PTM, KPAI Sampaikan 5 Rekomendasi

Berita terkait

UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

14 jam lalu

UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

UI menerbitkan sistem biaya operasional pendidikan atau BOP yang baru dalam 5 kelompok UKT. Hingga kini, SK rektor soal UKT belum terbit.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

3 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

3 hari lalu

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

3 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya