Cerita Ma'ruf Amin Panggil KSAL Yudo Margono Sebagai Panglima TNI
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Aditya Budiman
Minggu, 19 September 2021 12:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat salah ucap menyebut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Momen 'keseleo lidah' ini terjadi saat Wapres menyampaikan keterangan pers usai meninjau vaksinasi Covid-19 bersama TNI AL di Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Tanara, Serang, Banten, Kamis lalu.
"Hari ini saya hadir di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten untuk mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut bersama dengan pemerintah daerah. Dan ada Bapak Panglima hadir di sini. Eh, Bapak KSAL," ujar Ma'ruf dalam sebuah video rekaman yang diperoleh Tempo, Sabtu, 19 Desember 2021.
Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, yang ada dalam acara itu sontak menimpali pernyataan Ma'ruf Amin. "Doa itu, Pak," ujarnya sambil menepuk lengan KSAL Yudo.
Belakangan, Masduki mengklarifikasi bahwa pernyataan Ma'ruf hanya salah ucap biasa dan meminta tak dianggap serius.
Salah ucap Ma'ruf ini mengundang perhatian, sebab saat ini semua pihak tengah menunggu nama calon Panglima TNI pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera pensiun pada November 2021. KSAL Laksamana Yudo Margono disebut-sebut sebagai salah satu calon potensial bersama KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, mengatakan jika melihat pola rotasi, jabatan Panglima TNI selanjutnya menjadi giliran TNI AL. "Jika bergiliran dari AD, AU, AL, maka giliran KSAL Yudo Margono yang menjadi panglima," kata Kharis ketika dihubungi, Sabtu, 4 September 2021.
Kendati demikian, ujar dia, semua kepala staf berpeluang menjadi panglima. Jika dilihat dari senioritas, kata dia, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa berpotensi karena paling senior di antara para kandidat yang ada. Sedangkan peluang Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo dinilai kecil lantaran berasal dari matra udara, sama seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat ini.
Hingga Jumat lalu, Staf khusus Mensesneg bidang Komunikasi dan Media Fadlo Maldini menyebut Presiden Jokowi belum mengirimkan surat presiden atau Surpres kepada DPR terkait dengan calon Panglima TNI.
"Surat Presiden terkait penyelenggaraan fit and proper test memang belum ke DPR. Jadi bersabar saja, pasti segera dikirim. Yang jelas, tidak mungkin posisi Panglima kosong ketika Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun," ujar Faldo lewat pesan WhatsApp ihwal Surpres calon Panglima TNI.
Baca juga: Andi Widjajanto Sebut Ada 3 Pertimbangan Jokowi Pilih Panglima TNI
DEWI NURITA